Berkecimpung di dunia jurnalistik tidaklah mudah. Elza sang assisten redaktur Detikcom berbagi kisah menarik mengenai pengalamannya.
Pada perkuliahan online kali ini, kami kedatangan tamu yang merupakan seorang Asisten Redaktur Detikcom yaitu Elza Astari Retaduari. Elza yang juga merupakan alumni dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta akan membagikan sepenggal kisahnya selama bekerja di dunia media.
Di detikcom sendiri berasal dari berbagai macam latar belakang. Tak semua berasal dari ilmu komunikasi. Itulah sebabnya menurutnya terdapat beberapa perbedaan yang menonjol mulai dari konten yang dihasilkan, sisi penulisan, pengetahuan akan kode etik dan yang lainnya.
Tentu bagi mahasiswa yang memang berasal dari bidang komunikasi akan lebih paham akan hal-hal di atas. Dibanding mereka yang cuma punya dasar bisa menulis dan bukan dari background
Pengalaman Kerja
Sebelum tergabung dalam Detikcom, Elza sempat menjajakkan kaki di Detik Jogja semasa kuliahnya. Saat itu ia bekerja sebagai content writer.
Kemudian ia juga sempat berkecimpung di dunia advertising atau periklanan dan bergabung bersama Dwisapta Jakarta selama kurang lebih sebulan.
Namun ia menyadari bahwa passion sesungguhnya bukanlah di periklanan melainkan di jurnalistik.
Ditahun 2014 ia kembali dipanggil oleh Detikcom Jakarta untuk bergabung menjadi jurnalis saat Pemilihan Presiden kala itu.
Menurutnya terdapat beberapa perbedaa dalam bekerja di Yogyakarta dan Jakarta. Yogyakarta yang terkenal dengan budayanya yang "Alon alon asal kelakon" atau "pelan-pelan asal selamat" membuat warganya juga lebih "santai" dalam bekerja.
Sedangkan di Jakarta sendiri semua orang dipaksa bekerja cepat, sigap dan gesit. Banyak berita yang harus dibuat dan narasumber yang harus dikejar. Belum lagi ketika harus menghadapi macetnya Jakarta.
Hal mendasar yang harus dimiliki sebagai jurnalis online
Menurutnya untuk menjadi jurnalis online, kita harus siap mental, siap fisik dan tidak boleh mengeluh. Namun mental-lah yang paling utama karena pasti akan ada berbagai tuntutan dari kantor.
Selain itu kita tidak tahu akan berhadapan dengan siapa di lapangan. Itulah sebabnya kita harus siap mental menghadapi orang-orang yang mungkin tidak sesuai ekspektasi.