Lihat ke Halaman Asli

Aleq Dinillah

Hanya sebatas hamba amatir

Konvoi Haji, Apakah Sombong?

Diperbarui: 6 Agustus 2022   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

dari zaman dahulu, konvoi, mengawal atau mengarak orang yang baru datang haji sudah menjadi adat dan kebiasaan di masyarakat apalagi masyarakat yang ada di dusun atau desa. lantas apakah itu ada indikasi sombong dari orang yang baru datang haji?

jadi begini.

Rosulullah dahulu ketika beliau melaksanakan hijrah dari kota Makkah ke Madinah, pada saat beliau sampai di kota Madinah beliau disambut oleh meriah oleh kaum muslim yang ada di kota Madinah, mereka merasa bahagia dan bersuka cita atas kedatangan sang Rosul. apakah penyambutan itu Rosulullah yang meminta? tentu tidak melainkan itu adalah luapan rasa bahagia dari kaum. dari kejadian itu apakah Rosulullah bisa disimpukan bahwa beliau sombong?  tentu tidak.

lalu apa kaitannya dengan orang yang baru datang haji?

begini, jika diqiyaskan dari kejadian tersebut maka begini, orang yang baru datang haji adalah orang yang mendapatkan undangan dan panggilan dari Allah, bisa jadi dari situ, mungkin saja beliau-beliau adalah orang pilihan yang lebih lbaik dari kita yang belum mendapatkan panggilan untuk melaksanakan ibadah haji, apalagi beliau memang telah melaksanakan rukun islam sepenuhnya sedangkan kita (Yang belum mendapatkan panggilan) habnay melaksanakan 4 dari 5 rukun islam. maka orang masyarakat sekitar yang merupakan tetangga dari orang yang melaksanakan haji tersebut mengungkapkan rasa kegembiraan dan kebahagiaan mereka karena ada tetangganya yang telah melaksanakan ibadah haji dengan mengawal dan menjemput sampai di kediaman. dan apakah itu merupakan permintaan orang yang mlaksakan haji? tidak. terlebih lagi apalagi orang yang datang dari haji tersebut adalah orang yang berpengaruh di lingkungan sekitar kediamannya. maka masyarakat atau tetangganya memiliki keinginan dan dorongan sendiri untuk mengawal dan menjemput jamaah haji tersebut. dari penjelasan ini apakah bisa disimpulkan itu merupakan kesombongan? sepertinya tidak. tapi ya tergantung hati pribadi dari orang tersebut. jadi yaa, hanya Allah yang tahu, karena yang tahu misteri hati itu ya hanya Allah. WallahuA'lam.

terlebih lagi dari hadist nabi

"apabila kalian berjumpa dengan orang yang datang haji maka salamilah dia dan jabatlah tangannya dan mintalah agar didoakan olehnya, karena doanya akan mengampunimu"

naah dari situlah orang orang desa berbondong-bondong mengawal, bersalaman, dan meminta doa dari orang yang baru datang haji tersebut.

Al-Isnain/06Agustus2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline