teman teman menyebutnya warung cak asrop, warung ini sudah berdiri sejak aku belum menginjakkan kaki di jombang, bahkan jauh sebelum itu.
warung ini memiliki beberapa hal yang tak dapat ditemukan di warung lain, dengan harga yang nasi yang hanya 4 ribu rupiah adalah daya tarik tersendiri bagi Kaum Sarungan se-kawasan Tebuireng raya. bagi kami di akhir bulan yang suka lapar malam-malam, atau hanya sekedar kepingin merasakan nasi campur tujuan kami ya hanya kesini, dengan membawa uang 5 ribu untuk membeli nasi dan2 gorengan juga sudah mendapatkan bonus air putih wkwk, setelah itu balik pondokdengan membawa perasaan fresh dan kenyang.
gorengan yang hawanya sudah seperti keluar dari kulkas (Adem) sudah memiliki citarasa tersendiri dilidah kami, apalagi ditambah dengan seasana akhir bulan, dengan keadaan dompet yang menipis, kami masih bisa melepas penat dengan Ngopi di tempat yang Remang ini.
Teman-teman menjuluki Warung Ini sebagai warung yang tak butuh akan pelanggan namun Pelanggan lah yang butuh kepadanya. jika pesan makanan atau minuman tanpa didasari rasa sabar maka beliau (Cak Asrop) akan memarahi dan berkata Nek gak gelem ngenteni, ngaliho (Kalau gak mau menunggu, pergilah) oleh karena itulah warung ini dijuluki seperti itu oleh teman-teman,
mungkin, suatu saat, besok, lusa, atau mungkin tahun depan jika aku sudah menikah dan meninggalkan kota yang aku tempati selama 9 tahun terakhir ini, tempat ini akan memiliki rasa kangen tersendiri. entah rasa nasi campurnya, entah gorengan dinginnya, atau justru perasaan marah dari cak asrop itu sendiri. hehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H