Lihat ke Halaman Asli

Widuri SalenaPutri

Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Langit Kelabu

Diperbarui: 15 Oktober 2023   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rintik itu mulai jatuh,
menutupi cahaya yang masuk lewat sela sela jendela kamar.
perkara kali ini,
aku tak benar benar berharap hujan kan berhenti.

kubiarkan langit kembali menangis,
bencana dan berkat bagi seisi bumi.
Layaknya hati yang kau lukai,
Namun tak pernah kau obati.

Detik demi detik waktu,
Hujan panas telah usai lama berlalu.
Sesekali dalam diam lamunan benakku,
Apakah masih ada tentang aku dihatimu?

Sudah kita akhiri saja kisah cinta ini,
Kita sama sudah tidak peduli lagi,
hati pun kian mati rasa,
ego kita saling berkuasa.

pada akhirnya,
kita hanyalah dua orang yang gagal.
kau gagal memahami bagaimana diriku ingin dicintai,
dan aku gagal membangkitkan hatimu yang telah lama mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline