Lihat ke Halaman Asli

Perusahaan Perlu Strategi Multi-Hub agar Survive dari Krisis Pandemi

Diperbarui: 22 Desember 2021   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi multi-hub (Foto: iStockPhoto)

Sejak awal 2020, pandemi Covid-19 telah memengaruhi hampir setiap sektor bisnis, institusi, dan individu secara masif.

Bisa dikatakan, pandemi menciptakan risiko besar bagi banyak perusahaan, terutama yang beroperasi di industri manufaktur. Risiko ini lebih serius daripada yang pernah kita lihat dalam 20 tahun terakhir, baik dalam tingkat keparahan maupun skalanya.

Untuk perusahaan mana pun, ini bukan hanya tentang perlambatan atau dampak kecil pada penjualan, dan lebih tepatnya, ini adalah masalah keberlangsungan dan ketahanan bisnis.

Inovasi menjadi kunci

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi dan automasi, Schneider Electric, telah menerapkan beberapa praktik terbaik yang mewakili pendekatan menyeluruh dalam menanggapi tantangan krisis akibat pandemi.

Sekitar 5-10 tahun yang lalu, banyak perusahaan yang berinvestasi pada penelitian dan pengembangan (R&D) terpusat atau global dengan rekayasa berkelanjutan.

Dalam struktur itu, setiap desain ulang dan modifikasi memerlukan validasi dari satu R&D pusat. Biasanya, ini membutuhkan waktu minimum 6 bulan hingga 1 tahun untuk pengujian dan kualifikasi.

Faktanya, mode operasi tradisional itu tidak memiliki kelincahan dan kecepatan untuk didesain ulang.

Untungnya, Schneider Electric melakukan perjalanan transformasi ke strategi multi-hub beberapa tahun yang lalu. Perusahaan ini beralih dari R&D terpusat, manajemen penawaran, industrialisasi, dan manajemen rantai pasokan yang berlokasi di satu tempat ke pendekatan multi-hub yang terdesentralisasi.

Dengan mendirikan hub yang dekat dengan setiap pasar utama, Schneider Electric kini memiliki kedekatan yang lebih dekat dengan pelanggan, operasi negara, dan pemasok.

Pengaturan multi-hub membantu mendukung kelangsungan operasional perusahaan dalam tiga hal, berikut penjelasan rincinya.

1. Deteksi risiko lebih awal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline