Lihat ke Halaman Asli

Abu Rokok yang Malang

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akulah yang terbuang
Yang terasing dan tersingkirkan. . .




Kutemani hiruk pikuk dan kesendirian. .
Dalam hening dan keramaian. .


Jangan buang aku tuan!!
Aku ingin kau perhatikan. . .!!!


Habis kering tangkai tak tertelan. . .
Tertiup angin terbawa terbang. .


Jasaku tak terkenang. .
Kisah Abu rokok malang. .


*Dalam puisi ini gue bermaksud untuk menggambarkan keadaan negeri kita tercinta ini yang di ibaratkan seperti orang merokok. Rakyat terus di hisab sampai pendek dan kering. Ketika yang tersisa hanya abu, batang rokok tersebut di sentil dengan jari dan dibuang.
terus hisap....Yang penting Bapak bisa ngeroko terusss!!! hahahaha!!!

kunjungi "Ale Kaleng"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline