Lihat ke Halaman Asli

Little Story for Our Kids

Diperbarui: 24 Februari 2022   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KRING…KRING…..

Aku terbangun,tanganku bergegas mematikan alarm yang sudah menunjukkan pukul 05.05 pagi.Aku terdiam untuk untuk beberapa saat,hingga 5 detik kemudian,aku terlonjak dari tempat tidur “Oh iya,in ikan hari pertama sekolah!” Aku pun bergegas menuju kamar mandi mengambil air wudhu,dan melaksanakan Solat shubuh yang sebenarnya sudah terlambat setengah jam.Tepat ketika aku sedang melipat mukena.Ibu masuk ke kamar,memastikan aku sudah bangun.

“Oh,sudah bangun,biasanya paling susah kalau dibangunin”Ibu tertawa sambil kembali ke dapur

“Kalau sudah mandi,langsung sarapan,Ibu buat nasi kuning kesukaan kamui”Ibu berteriak dari luar kamar.

“Iyaaaa bu.”Aku berteriak menjawab

Aku Kembali naik ke Kasur.Toh,masih jam 05.30 masih lama,sekolah kan masuk 06.45.Lagipula,jarak ke sekolah cuma 5 menit jalan kaki.Aku membuka Hp ku dan mengecek pesan dari sahabatku,Ivy.Terdapat sebuah pesan yang bertuliskan “Nanti besok pagi,bangunin aku ya,takut kesiangan,hehe”Itu pesan tadi malam.Kulihat,terakhir dia aktif 5 menit setelah mengirimkan pesan itu.

            “Huh,temen nyusahin,telepon aja deh,biar bangun:

            10 detik menunggu,akhirnya Ivy mengangkat teleponnya.Dengan suara yang belum jelas,dia bilang akan segera bangun dan bersiap siap.Aku tertawa mendengar ucapannya yang belum jelas dan agak melantur.Tak terasa,waktu menunjukkan pukul 06.10.Aku lari ke kamar mandi sebelum Ibu meneriakiku.Setelah selesai,Aku memakai seragam putih abu abu yang masih baru.Lipatannya pun masih sangat jelas membuktikan bahwa ini benar benar baru

            “Buuu,nasi kuningnya manaaa ?”Aku bertanya sambal memasukkan air ke dalam botol minum

            “Ohh,tadi ibu kasih ke tukang yang nyapu jalanan depan rumah.Buat gantinya , itu ada roti bakar selai coklat.Makan satu potong,Lalu berangkat,oke ?”Ibu masih sibuk mencuci piring didapur.

            Aku memakan roti bakar itu.Enak,setelah menghabiskannya,aku ke dapur,hendak pamit pada ibu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline