Lihat ke Halaman Asli

Aldy Wahyudi

mahasiswa

Pengaruh Pola Tidur Terhadap Keberlangsungan Diet

Diperbarui: 4 Juni 2023   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah kamu bahwa tidur bisa memengaruhi rasa lapar? Kurang tidur bisa berdampak pada dua hormon utama yang mengontrol rasa lapar dan kenyang, yaitu ghrelin dan leptin. Ghrelin adalah hormon yang merangsang rasa lapar dan kurang tidur sudah terbukti bisa meningkatkan hormon ini. Sementara temannya, yaitu leptin adalah hormon memberi tahu kamu saat kita kenyang. Leptin terbukti menurun dengan waktu tidur yang terbatas. Karena itu, ketika kamu kurang tidur, kamu akan memiliki lebih sedikit hormon ini yang menyebabkan kamu kurang bisa mengendalikan nafsu makan.

Berdasarkan Ilmu Gizi, Makanan dan Dietetik, pengertian diet adalah memfokuskan pada pengaturan pola makan individu terhadap jenis dan jumlah bahan makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan yang tidak diperbolehkan serta frekuensi dan waktu makan. Pengaturan pola makan (diet) ini akan berbeda-beda untuk setiap orang karena tergantung pada kondisi fisik dan klinis, umur, tinggi badan, berat badan, kesukaan dan alergi makanan, hasil pemeriksaan laboratorium atau medical check up dan keadaan sosial ekonomi masing-masing.

Sangat banyak manfaat dari diet selain efektif dalam menurunkan berat badan, diet sehat juga berpengaruh pada kesehatan tubuh seperti; menurunkan resiko diabetes, menyehatkan jantung, mengurangi resiko penyakit kanker dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Memang benar dalam proses diet ini dibutuhkan waktu yang cukup lama, namun jika kita memang berkomitmen dan bersungguh-sungguh maka berat badan akan turun sehingga bagi setiap orang yang akan melakukan diet bisa mengontrol berat badanya menuju berat badan yang ideal.

Tidur seringkali dianggap sebagai kegiatan yang tidak produktif dan membuang-buang waktu. Padahal, jika dalam porsi yang cukup, tidur dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Untuk itu pembahasan mengenai penerapan pola hidup sehat, tidak pernah bisa lepas dari pembahasan mengenai pentingnya menjaga pola tidur. Dengan menjalankan pola tidur yang baik, fungsi tubuh seseorang akan berjalan dengan baik, sehingga dapat mudah terhindar dari beberapa penyakit seperti stres, diabetes, hingga penyakit jantung. Melihat kondisi tersebut, maka penting bagi kita untuk dapat mengetahui berapa waktu yang cukup untuk seseorang bisa mendapatkan pola tidur yang sehat.

Saat ingin menurunkan berat badan, kebanyakan orang akan berpikir untuk mengatur pola makan dan rutin berolahraga. Namun, tahukah kalau menjaga pola tidur yang berkualitas juga penting dilakukan untuk menyukseskan program penurunan berat badan? Tidur yang cukup merupakan salah satu bagian penting dalam upaya menurunkan berat badan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menambah waktu tidur menjadi 8 setengah jam bisa membantu orang dengan kelebihan berat badan untuk mengurangi asupan kalori. Selain itu, kurang tidur juga sudah terbukti bisa menyebabkan beberapa dampak buruk yang menghambat penurunan berat badan.

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal JAMA Internal Medicine, pada akhir waktu yang singkat itu, banyak dari peserta penelitian yang mengubah waktu tidur mereka menjadi lebih sehat, mengurangi asupan kalori rata-rata 270 kalori sehari. Bahkan ada beberapa peserta yang berhasil memotong asupan mereka sebesar 500 kalori setiap hari! Penulis studi, Dr. Esra Tasali, seorang profesor kedokteran yang memimpin Pusat Penelitian Tidur di Universitas Chicago mengungkapkan bahwa penemuan ini bisa menjadi ide yang brilian untuk penurunan berat badan dan pemeliharaan berat badan. Para peneliti kemudian memproyeksikan temuan mereka bahwa mengurangi asupan 270 kalori sehari, berarti kamu bisa mengurangi 12 kilogram selama 3 tahun. Dan itu bisa kamu dapatkan hanya dengan tidur yang cukup.

Ketika tidur malam, tubuh yang sudah bekerja keras selama seharian penuh akan menjadi lebih rileks. Ketika tubuh rileks dan metabolisme tubuh berjalan normal, tubuh akan lebih mudah mencerna makanan dan tidak akan merasa lapar terus menerus. Tidur lebih awal dan bangun lebih pagi merupakan cara terbaik dalam menjaga kesehatan dan mengatur pola makan agar tetap benar. kurang tidur juga bisa menurunkan kadar leptin atau hormon kenyang sehingga membuat tubuh membutuhkan lebih banyak karbohidrat yang mengarah pada kenaikan berat badan.

Tidur yang tepat bisa meningkatkan aktivitas fisik, sementara tidur yang kurang bisa menyebabkan kelelahan di siang hari. Kelelahan ini bisa membuat Anda kurang termotivasi untuk berolahraga atau akan menyerah pada sesi latihan awal.Semakin jelas bahwa tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan dan kualitas hidup, termasuk penurunan berat badan. Kualitas tidur yang buruk merupakan faktor risiko naiknya berat badan serta gangguan metabolisme.

Nah, sudah penulis jabarkan mengenai pentingnya menjaga pola tidur, terutama bagi Anda yang sedang menjalani masa penurunan berat badan (diet). Mari kita mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, ya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline