Lihat ke Halaman Asli

Ricardus A.B Asbanu

Memotret luka dalam aksara

Novascha

Diperbarui: 9 Mei 2022   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Novascha
Sekutum bunga mawar mekar indah
diantara melati mendekapmu  dalam taman  genggaman harapan
harummu menyengat hingga ke ujung kalbu  

Riuh adalah hujan yang memeluk
sunyi seperti namamu, puan selalu berdesir mengeja kalbu
Fajar menghangatkan pandangan embun menyegarkan mawar  yang lagi mekar mengharumkan namamu sabagai cinta

Serpihan asa menganyam aksara kalbu
mengurai cinta pada darai asmara mendekap harapan yang kian hirap
pada ayunan langkah kisah yang tersingkap

seberkas lembaran cinta mengurai dan mengeja aksara
menggoreskan rindu pada baris asmara
mekar dengan tinta ketulusan
hingga mendekap dama dalam kalbu

Terkenang tak selalu mengharap, Hanya sebuah kilasan rasa.
Tak ada yang dipaksa, Hanya melintas tanpa aba.
Bukan juga kebetulan semata, Hanya jiwa yang mencari belahannya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline