Lihat ke Halaman Asli

Solusi Inovatif untuk Permasalahan Pupuk di Dusun Sumberwangi oleh Mahasiswa PMM UMM Gelombang 09 Kelompok 2

Diperbarui: 26 Agustus 2024   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi PMM UMM Kelompok 02

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam program kegiatan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMM) Gelombang 09 Kelompok 02, Berinisiatif ingin membantu para petani di Dusun Sumberwangi, Desa Donowarih, Kecematan Karangpolso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Untuk mangatasi pamsokan kapasitas pupuk yang tidak stabil. Kurangnya pemasokan kapasitas pupuk bagi para petani menjadi penyebab gagalnya panen.

Kegiatan PMM oleh Gelombang 09 kelompok 02 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) beranggotakan 5 orang, Dipimpin oleh Moch. Dannu Kusuma selaku Koodinator kelompok, Ariel Nurfirman Wahyudi, Kevin Arif Saputra, Intan Wahyu Yuniyarta  dan Annisyatur Rafiah. Program ini dilaksanakan selama 30 hari, yang dilaksanakan mulai dari 18 Juli 2024 Hingga 18 Agustus 2024

Kebutuhan akan pupuk dalam sektor pertanian merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas tanaman. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, harga pupuk di pasar mengalami kenaikan yang signifikan. Kenaikan harga ini menjadi tantangan besar bagi petani, khususnya di daerah pedesaan seperti Dusun Sumberwangi, Desa Bonowarih. Kenaikan harga pupuk berdampak negatif pada petani, terutama yang bergantung pada pupuk komersial untuk meningkatkan hasil panen. Biaya produksi yang meningkat tanpa diimbangi dengan peningkatan harga jual hasil panen dapat mengurangi keuntungan petani, bahkan menimbulkan kerugian. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini.

Dokumentasi PMM UMM Kelompok 02

Mahasiswa PMM UMM mendapatkan salah satu solusi yang potensial yaitu dengan cara Memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi kompos menggunakan Teknik Biopori. Teknik Biopori merupakan metode pengelolaan limbah organik dan perbaikan kualitas tanah dengan cara membuat lubang-lubang kecil di tanah yang dikenal sebagai Biopori. Kompos yang dihasilkan dari limbah organik rumah tangga dapat menjadi alternatif pupuk yang ramah lingkungan dan ekonomis. Teknik biopori, yang melibatkan pembuatan lubang di tanah untuk mempercepat dekomposisi limbah organik, dapat diterapkan dengan mudah oleh masyarakat pedesaan. Selain mengurangi volume sampah, teknik ini juga membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah.

Tujuan dilaksanakannya program ini yaitu sebagai solusi untuk penambahan kapasitas pupuk di Dusun Sumberwangi yang berfungsi untuk membantu meminimalisir pengeluaran dana pembelian pupuk dengan mengelola atau memproduksi pupuk secara mandiri dari hasil limbah perternakan dan perkebunan. Selain itu, Teknik Biopori ini merupakan teknologi sederhana yang sangat berguna dan ramah lingkungan. Alat teknik biopori mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurasi resiko banjir akibat meluapnya air hujan. Teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan air bersih di dalam tanah.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa PMM UMM memberikan panduan komprehensif kepada warga Dusun Sumberwangi mengenai cara pembuatan dan penggunaan alat biopori. Mereka menjelaskan proses pembuatan alat biopori yang sederhana menggunakan bahan-bahan seperti paralon, tutup paralon, gergaji, dan solder, serta cara pengisian dan perawatan.

Dokumentasi PMM UMM Kelompok 02

Inovasi ini mendapat sambutan positif dari warga Dusun Sumberwangi. Para petani dan warga setempat merasakan banyak manfaat dari Teknik Biopori ini, yang diyakini mampu menambah kapasitas pupuk untuk mereka. Warga juga mengapresiasi kreativitas mahasiswa UMM yang memanfaatkan bahan daur ulang,

Dengan adanya program daur ulang limbah rumah tangga menjadi kompos menggunakan teknik biopori, diharapkan masyarakat Dusun Sumberwangi dapat mengatasi masalah kenaikan harga pupuk, meningkatkan produktivitas pertanian, serta menjaga kelestarian lingkungan. Program ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di desa tersebut,

Setelah Program ini selesai, kami para anggota PMM berharap Masyarakat Dusun Sumberwangi dapat memanfaatkan inovasi yang telah dikerjakan. Kesuksesan program ini bukan hanya milik kami, tetapi juga hasil dari dukungan dan kerja sama yang baik antara mahasiswa, Masyarakat, dan karangtaruna Dusun Sumberwanngi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline