Menurut jurnal Masalah Ekonomi Indonesia dan Solusinya oleh Herdiana, masalah ekonomi adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari masalah jual beli, ketimpangan pendapatan, hingga masalah ekspor dan impor.
Berikut 3 masalah ekonomi yang ada di indonesia saat ini
1. Tingginya pengangguran
Tinggi nya pengangguran di indonesia saat ini di sebabkan oleh banyak aspek penghambat salah satunya yaitu akibat pandemi covid-19 yang tak kunjung selesai dari awal tahun 2020,banyak perusahaan dan kantor-kantor yang memutus kontrak kerja dengan karyawannya di sebabkan turunnya jumlah penjualan ataupun minat masyrakat karna takut untuk keluar melakukan sebuah kegiatan. Maka dari itu banyak yang di PHK akibat kurangnya daya jual sebuah perusahaaan.
2. Inflasi
Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus sehubungan dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi banyak faktor, seperti peningkatan konsumsi masyarakat, likuiditas di pasar yang berlebih sehingga memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga ketidaklancaran distribusi barang. Tingginya inflasi juga bisa di sebabkan faktor keadaan suatu negara yang sedang terjadi contohnya saja pandemi covid 19 saat ini.
Berikut data inflasi di Indonesia per tahun 2021:
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia secara tahunan (year on year/yoy) dan tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 1,68%. Sebagai informasi inflasi tahunan dan tahun kalender dihitung Desember 2020 terhadap Desember 2019.
Penyumbang terbesar inflasi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,35%. Andil tertinggi selanjutnya terdapat pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,91%, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,2%.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,8%, makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,63%, dan kesehatan sebesar 2,79%. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah transportasi sebesar 0,85% dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,35%.
3. Ketimpangan