Lihat ke Halaman Asli

Aldrin Ramadian

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Hikmah di Balik Malapetaka

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari setiap kejadian yang terjadi, selalu ada hikmahnya. contohnya : Ketika terjadi musibah banjir besar yang melanda Jakarta, setidaknya bagi beberapa orang yang kreatif banjir ternyata bukan hanya malapetaka, malahan menjadi penghasilan dengan menyewakan perahu atau gerobaknya menjadi sarana transportasi.

Sekarang berita tentang gubernur Banten yang ditangkap dan diasingkan oleh KPK karena kasus korupsinya, tentunya bagaikan badai bagi masyarakat Banten. Tetapi setidaknya terdapat hikmah dibalik kejadian tersebut. Propinsi Banten yang selalu dinomor duakan oleh media, tiba tiba sekarang mencuat menjadi berita nasional di media lokal maupun nasional bahkan internasional.

Tentunya sekarang banyak media mulai mengangkat sisi lain propinsi Banten, sehingga semakin terkenal propinsi yang memisahkan diri dari Jawa Barat pada tahun 2000. Orang mulai menggali lebih dalam tentang propinsi Banten. Semakin banyak orang orang yang menggali, mencari tahu tentang propinsi ini. Sejarah, budaya, pemerintahan, bahkan sampai tempat pariwisata.

Sampai ditemukannya Jembatan indiana jones di pedalaman lebak, bahkan berita tentang jembatan ini telah menjadi trend selama beberapa bulan di socmedia. Berita tentang sekolah sangat-sangat-sangat sederhana yang merupakan filial dari salah satu sekolah negeri yang mirip seperti kandang ayam. Gizi buruk penduduk banten, setidaknya dengan diberitakannya oleh beberapa media berita hal ini bisa menjadi pemicu bagi pemerintah propinsi Banten menjadi lebih memberi perhatian di aspek aspek kesejahteraan masyarakatnya.

Mudah mudahan hikmah dibalik ini semua bisa menjadikan Propinsi Banten lebih maju dan lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline