Lihat ke Halaman Asli

Aldo Syahrul Huda

Catatan-catatan kecil dari keresahan

Menonton Film "Opor Operan" dalam Menyadarkan dan Menanamkan Betapa Pentingnya Budaya Berbagi terhadap Sesama Manusia

Diperbarui: 14 Agustus 2022   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film secara umum adalah sebuah hasil karya penciptaan dari manusia yang didasari atas pemikiran kreatif dan adanya tujuan dari pencipta itu sendiri. Film memiliki sebuah nilai yang tinggi. Film dapat dilirik sebagai media komunikasi massa dalam menyebarkan informasi, pesan, isu, budaya, dan berbagai aspek kehidupan lainnya tergantung dari seberapa penting nilai yang dituangkan dalam film tersebut dalam kehidupan manusia. 

Film adalah salah satu media yang paling kompleks dalam seni dan fungsinya. Fungsi yang sangat variatif tergantung dari sebagaimana media film itu diperlakukan. Sebagai media untuk menyamapikan informasi, isu dan masalah, bahkan sebagai media hiburan semata.

Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa dikenal dengan KKN yang dilaksanakan oleh Universitas ini didasari atas nilai dan tugas untuk mengabdi kepada masyarakat yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa. 

Melalui kegiatan KKN ini diharapkan dapat memberikan perubahan terhadap permasalahan yang ada dimasyarakat dan membuat sebuah perubahan yang baru agar menjadi bekal untuk kehidupan masyarakat.

Pelaksaan KKN ini dilakukan secara Tematik yang di ikuti oleh 7.089 Mahasiswa yang terbagi menjadi 241 Kelompok di berbagai daerah di Indonesia tergantung dari masing-masing domisili tempat tinggal mahasiswa. Kelurahan Sindangsari adalah kelurahan yang dipilih untuk kegiatan KKN yang dilakukan oleh Kelompok 121 dengan tema “Desa Tanpa Kelaparan”.

Sumber : https://hellomotion.com/content/opor-operan

Dalam pelaksanannya, film menjadi sebuah media baru untuk memberikan informasi yang lebih santai dan mudah untuk dicerna oleh masyarakat. Film yang ditayangkan adalah sebuah film pendek “Opor Operan” yang disutradarai oleh Mustafa. Film ini menceritakan tentang sebuah budaya berbagi masakan antar tetangga untuk Hari Lebaran yang berlangsung antara Bu Jajang, Bu Nur, dan Bu Ani yang dilakukan rutin setiap tahun. 

Film ini menjadi sebuah tuntunan dan pencerahan terhadap bagaimana budaya dan peran menjadi manusia di masyarakat, memanusiakan manusia. Dalam hal ini film ini peran ini menjadi sangat penting untuk menunjang tema desa tanpa kelaparan sebagai media yang mencerahkan masyarakat betapa pentingnya berbagi masakan kepada sesama manusia.

Desa tanpa kelaparan bukan hanya didasari atas terpenuhnya kebutuhan pangan per individu atau hanya beberapa kelompok kecil, namun kelompok besar dalam satuan wilayah kemasayarakatan. Hal ini sangat sulit jika berbagai program kerja dilakukan tetapi kesadaran dan pemahaman untuk memahami diri sendiri dan orang lain saja tidak tertanam dari diri manusia tersebut. 

whatsapp-image-2022-08-14-at-10-30-04-62f871a63555e4103563f9f2.jpeg

Maka sesungguhnya, film bisa menjadi media untuk menyadarkan manusia secara halus. Bayangkan jika kita sebagai manusia mempunyai keinginan untuk memanusiakan manusia lain dengan cara yang sangat frontal dan langsung, maka akan adanya perbedaan pandangan atas niat baik yang sudah dilakukan. Maka dari itu, film menjadi media yang sangat penting dan aman untuk menanamkan pemahaman manusia sebagai makhluk sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline