Lihat ke Halaman Asli

Aldo Marantika

Berbakti Tanpa Pamrih.

Hasan Bersama Genjer Mengejar Pagi

Diperbarui: 11 Agustus 2021   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasan penjual Genjer saat tertidur di emperan toko, di Pasar Pandeglang, (dok. Aldo)

Udara malam yang dingin serasa menusuk, pertanda malam telah membuat orang - orang terlelap. Di sebuah pasar, pada malam buta itu terlihat seorang pria tua sedang tertidur di emperan Toko.

Sembari menanti pembeli, pria tua itu membiarkan dagangannya tergeletak di atas trotoar yang beralaskan sepanduk. Ketika orang melintas, sesekali dia menawarkan dagangannya "Genjer, Genjer."

Namanya Hasan, peria kelahiran tahun 1962 ini berjualan Genjer di sebuah emperan Toko yang ada di Pasar Pandeglang, Hasan berjualan mulai dari pukul 17.00 WIB (sore), sampai dengan pukul 06.00 WIB (pagi).

Tak lama menanti, satu dua pembeli pun mulai datang menghampiri dagangannya, raut muka Hasan mulai terlihat sumringah, menjadikan pembeli sebagi raja adalah moto yang digenggamnya.

Pelayanan yang diberikan pun dengan hati yang lapang, Hasan mempersilahkan kepad pembeli untuk bebas memilah-milah Genjer dagangannya, sejumlah uang pun diterima, segera masuk ke dalam kantong celananya.

Selama berdagang di Pasar Pandeglang, Hasan sudah kenyang dengan suka dan dukanya, hampir setiap hari Hasan harus rela tidur di emperan Toko sembari menunggu pagi untuk menjajakan Genjer sisa jualan semalam.

Sang fajar pun mulai terbit, cahaya pagi mulai menyinari setiap sudut pertokoan, jarum jam sudah menunjukan pukul 05.00 WIB, pertanda Hasan harus segera berpindah tempat ke pasar tumpah untuk menjajakan Genjer sisa jualan semalam.

Hasan memiliki 5 buah hati yang kini telah beranjak dewasa. Kelima anaknya ini telah berkeluarga dan telah tinggal di tempat yang berbeda. Terus berdagang, Hasan tak ingin merepotkan anak - anaknya apalagi orang lain. Bersama Genjer, Hasan mengejar pagi. (Aldo)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline