Lihat ke Halaman Asli

Murel Karlo Akarialdo

Amateur Blogger

Menyoroti Ketimpangan Ketersediaan Vaksin antar Negara, Puan: ASEAN Perlu Perkuat Solidaritas Hadapi Pandemi

Diperbarui: 28 Agustus 2021   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN tengah mempererat kerja sama di bidang kesehatan. Pasalnya, banyak negara yang tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta. Percepatan vaksinasi pun menjadi semakin darurat.

Untuk diketahui, selain Indonesia, 9 negara ASEAN lain juga sedang berjibaku menanggulangi Covid-19. Hingga 6 Agustus 2021, terdapat total 7,9 juga kasus Covid-19 di ASEAN atau sekitar 4% dari total kasus Covid-19 di dunia.

Dari jumlah tersebut, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di ASEAN, yaitu 3,6 juta kasus, disusul Filipina 1,6 juta kasus, dan Malaysia dengan 1,2 juta kasus.

Sementara itu, dari total kasus kematian akibat Covid-19 ASEAN mencapai 164.597 atau sekitar 4% dari angka kematian dunia. Lagi-lagi, Indonesia menempati juara pertama dengan 104.010 kematian, disusul Filipina 28.673 kasus dan Myanmar 11.262 jiwa.

Secara total, sebenarnya kasus Covid-19 di ASEAN tergolong rendah dibandingkan total kasus dunia. Namun, munculnya varian Delta memicu lonjakan kasus di berbagai negara di ASEAN.

Filipina misalnya, mengalami lonjakan kasus mulai 17 Februari sampai 2 April 2021 dan mulai membaik memasuki akhir Mei. Namun, lonjakan terjadi lagi pada awal Agustus 2021.

Vietnam juga mengalami lonjakan kasus dengan puncaknya terjadi pada 27 Juli 2021 yang terus menaik tajam hingga 3 Agustus. Per 6 Agustus, penampahan kasus harian dilaporkan mulai menurun.

Dalam upaya menangani dan mencegah penyebaran virus Corona para menteri kesehatan ASEAN sepakat bahwa vaksinasi harus menjadi langkah bersama untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.

Ketersediaan vaksin di tiap negara ASEAN sangat penting guna mempercepat vaksinasi yang masih mengalami ketimpangan, seperti halnya yang terjadi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, hingga 4 Agustus 2021, satu dari dua orang atau 51,15% penduduk di negara berpenghasilan tinggi telah divaksin.

Perbandingan tersebut cukup timpang di negara berpenghasilan rendah yang hanya satu berbanding 74 orang atau 1,36%. Hal ini terjadi karena stok vaksin masih dikuasai negara-negara tinggi.

Oleh karena itu, pada peringatan Hari Ulang Tahun ASEAN ke-54 lalu, Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak segenap negara-negara anggota ASEAN untuk bersatu menghadapi Covid-19. Menurut dia, solidaritas sangat diperlukan untuk membawa kawasan keluar dari pandemi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline