Pencarian panjang sosok yang akan dijadikan sebagai pendamping di Pilpres 2019 oleh Presiden Jokowi hingga kini sepertinya belum menemukan titik temu. Pasalnya, di atas kertas, Presiden Jokowi memang dituntut harus extra hati-hati. Bila salah pilih, konsekwensi kekalahan akan menghampiri.
Di tengah pencarian sosok tersebut, sejumlah tokoh sudah mulai menampakkan diri ke permukaan. Ada yang terang-terang mengaku ingin menjadi Cawapres Jokowi, dan adapula yang masih malu-malu kucing.
Namun, di antara banyak tokoh yang mulai menampakkan diri ke permukaan tersebut, selain harus extra hati-hati, ada satu hal yang harus menjadi pertimbangan Jokowi. Dalam memilih pendamping, Presiden Jokowi selayaknya memilih tokoh yang sesuai dengan visi misinya untuk 5 tahun di periode keduanya nanti.
Kita melihat bagaimana pembangunan di era Jokowi-JK saat ini begitu masif dilakukan di berbagai pelosok negeri. Dan, dari sekian banyak pembangunan yang marak dilakukan tersebut, kemungkinan besar tidak akan selesai dalam jangka waktu hanya 5 tahun. Ada proses panjang yang harus dilalui agar pembangunan tersebut dapat dirasakan masyarakat.
Oleh sebab itu, dalam memilih pendamping di Pilpres 2019 nanti, kebutuhan vital Jokowi adalah mencari pendamping yang berlatar ekonomi atau pengusaha. Sebab, dengan memilih wakil presiden yang berlatar belakang pengusaha, Jokowi akan lebih mudah untuk menuntaskan program pembangunannya tersebut.
Namun, pengusaha bukan sekedar pengusaha. Ia harus memiliki kematangan pengalaman serta jaringan yang luas. Setidaknya Presiden Jokowi memilih sosok yang sedikit banyak mirip dengan Jusuf Kalla.
Siapa yang tak kenal dengan tokoh nasional yang biasa dikenal dengan panggilan JK ini. Tokoh yang satu ini memang tak bisa diragukan lagi soal pengalamannya di bidang bisnis. Jaringannya luas di seluruh saentero negeri maupun luar negeri. Berkat kepiawaian lobi-lobi bisnisnya inilah, pembangunan di kepemimpinan Jokowi-JK ini marak terjadi.
Masalahnya, mencari sosok pendamping Jokowi yang mirip seperti JK sangatlah jarang ditemukam. Namun, jarang bukan berarti tidak ada. Ada satu tokoh yang secara kualitas sebenarnya mampu menyaingi Jusuf Kalla. Ia juga berlatar belakang pengusaha, pengalaman bisnisnya matang serta jaringannya juga cukup luas.
Dia adalah Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Perindo yang sekaligus menjabat sebagai CEO MNC Group. Soal bisnis, pengalaman pria yang akrab disapa HT ini tak kalah jauh dibanding JK. Karyawan MNC Group 35.000 lebih serta pajak perusahaan yang hampir 2 Trliun tiap tahun, menjadi bukti betapa kepiawaian seorang HT mengenai ekonomi dan bisnis tak bisa diragukan lagi.
Pengalaman dan jaringan luas yang dimiliki HT ini sepatutnya dijadikan pertimbangan oleh Presiden Jokowi. Dengan pertimbangan, tak lain dan tak bukan, demi keberlanjutan pembangunan yang selama ini marak dilakukan agar tuntas dan selesai.
Bismillah,