Lihat ke Halaman Asli

Aldo Fauzan Rivai

Junior UI/UX Designer

Yuk, Magang di Perusahaan Startup!

Diperbarui: 28 Juli 2022   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita saat ini hidup di zaman VUCA. Sumber gambar: VUCA.jpg (16431156) (integratedconsulting.cz)  

Kegiatan magang merupakan salah satu pengalaman berharga yang tidak akan aku lupakan. Aku mendapatkan banyak sekali pembelajaran dalam konteks hard skill dan soft skill yang mana dengan hal-hal tersebutlah aku bisa menjadi manusia yang lebih baik.

Terkadang, dibutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit dan bisa menyita pikiran serta tenaga untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Namun, usaha yang dikeluarkan, pastilah sebanding dengan hasil yang didapatkan. Maka dari itu, magang bisa menjadi salah satu tempat untuk berkembang dan dengan segenap pikiran serta tenaga, kita bisa menjadi manusia yang lebih baik, dan yang paling penting adalah bisa berguna untuk sesama. 

Nama aku Aldo, aku adalah seorang pemagang di posisi UI/UX Designer. Terhitung sejak bulan April 2022, aku memulai petualangan magangku dengan mendaftar di start-up yang menurutku luar biasa dengan nama Benih Belajar. Terkait dengan tempat magangku, Benih Belajar merupakan perusahaan rintisan yang bergerak dibidang teknologi edukasi yang berfokus pada pembentukan dan pengembangan passion anak-anak muda Indonesia dengan  jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Bicara tentang passion, Benih Belajar menyediakan beragam kategori kelas sesuai dengan apa yang menjadi minat dari anak-anak zaman sekarang ini seperti kelas coding, menyanyi atau vokal, musik, bisnis, public speaking dan masih banyak lainnya.

Aku mengetahui informasi seputar program magang oleh Benih Belajar beserta profilnya ketika aku berselancar di Instagram. Di sana terdapat informasi bahwa Benih Belajar menerapkan kegiatan magang pada periode April 2022 sampai Juli 2022 dengan menggunakan sistem WFH atau biasa kita sebut dengan Work From Home. Long story short, setelah menjalani seleksi interview, akhirnya aku diterima sebagai pemagang disana. Bekerja secara WFH membuat diriku belajar dari rumah, bahkan mengerjakan tugas, dan tanggung jawab selama magang pun dari rumah. Menurutku pribadi, WFH juga merupakan jalan termudah dalam mengembangkan diri karena tidak perlu melakukan kegiatan yang mengharuskan pemagang datang ke kantor. Di lain sisi, aku juga bisa membantu meringankan segala aktivitas yang berhubungan dengan rumah, sehingga orang-orang yang berada di rumah tidak perlu melakukan semuanya sendirian.

Kegiatan magang pun merupakan caraku dalam mengimplementasikan apa yang sudah aku pelajari selama ini untuk berkontribusi pada setiap proyek dan tugas yang diberikan kepadaku. Menjadi UI/UX Designer memang passion-ku, walaupun jika membandingkan kemampuanku memang belum sebanding dengan orang-orang yang sudah berkecimpung pada posisi yang sama. Oleh karena itu, aku belajar mengenai sebuah framework dalam mendesain, yaitu Design Thinking. Design Thinking ini adalah sebuah guideline atau panduan yang sudah mencakup keseluruhan proses mendesain. Mulai dari riset, berempati kepada user, brainstorm ide solusi, lalu membuat design dan prototype-nya serta yang terakhir adalah menguji design tersebut. Secara tidak langsung, karena sering memakai framework tersebut, itu bukan hanya menjadi panduan dalam mendesain, tetapi menjadi sebuah mindset, bahwasannya untuk memproduksi design yang berguna dan bisa digunakan adalah dengan melakukan riset terlebih dahulu. Sehingga pada akhirnya, kita bisa mempunyai landasan dan alasan ketika mendesain suatu tampilan.

Di Benih Belajar, proses mengembangkan suatu aplikasi sama seperti kebanyakan pakem yang sudah ada saat ini. Dalam menciptakan dan mengembangkan suatu fitur, dibutuhkan peran UI/UX Designer sebelum fitur tersebut rilis ke publik via serangkaian implementasi desain yang diterjemahkan ke dalam bentuk kode pemrograman oleh Developer. Namun, itulah yang membuatku sebagai UI/UX Designer merupakan pengalaman yang menantang sekaligus paling berkesan. Aku dituntut untuk melahirkan inovasi baru dengan memanfaatkan segala referensi dari produk kompetitor untuk aku bandingkan, lalu setelahnya aku sesuaikan dengan ide apa yang ingin Benih Belajar bangun. Tentu saja dengan melakukan hal tersebut akan memperkaya informasi yang ada pada database otak, menambah skill, dan bahkan bisa memaksimalkan kemampuan yang memang sebelumnya belum terbiasa.

Di penghujung artikel ini, aku mengajak para muda-mudi khususnya pelajar yang saat ini sedang duduk di sekolah menengah atas maupun kuliah agar mencari ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya dimanapun dan kapanpun. Akan tetapi, aku ingin encourage untuk mencari pengalaman di perusahaan start-up. Dengan bekerja di perusahaan start-up akan mengajarkan kita tentang keingintahuan akan segala hal, lalu kita jadi tahu bahwasannya kita harus merespon dengan cepat karena terjadi perubahan di lingkungan sekitar yang seringkali berubah. Perubahan terjadi karena kita saat ini hidup di zaman yang memiliki karakteristik VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Zaman dimana semuanya bisa berubah, bahkan sepersekian detik kedepan akan ada perubahan besar. Yup, in the end, the best way to deal with this complex world is to be prepared for everything that will happen.

Aku akan memberikan sebuah quote yang aku ciptakan sendiri, 

"Kalaupun dunia sedang tidak baik-baik saja, setidaknya kita masih memiliki kemampuan dan kemauan untuk segera beradaptasi serta bisa memberikan cahaya bagi sesama".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline