Lihat ke Halaman Asli

Stefano Alphardo Lembono

Pelajar SMA Kolese Kanisius (CC'26)

Wonosobo, Terjerat dalam Keterbelakangan Pendidikan

Diperbarui: 29 April 2024   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:Badan Pusat Statistik

Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah adalah salah satu dari berbagai daerah di Indonesia yang masih mengalami keterbelakangan kualitas SDM, hal ini disebabkan banyak faktor. Salah satunya adalah kurangnya kemauan penduduk Wonosobo untuk melanjutkan studi ke jenjang SMA dan perguruan tinggi.  

Terdapat dua masalah utama yang menjadi indikator kualitas SDM di Wonosobo. Pertama adalah rata-rata lama (RLS) sekolah pada tahun 2022 di Wonosobo berada di angka 6,88 tahun. Artinya, anak hanya menempuh pendidikan sampai jenjang SMP. Angka ini masih dibawah rata-rata di Indonesia yang berada pada 8,69 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk menempuh pendidikan berkualitas masih dibawah rata-rata di Indonesia.

Permasalahan kedua adalah jumlah penduduk yang masih belum bisa membaca dan menulis, sebesar 7,73%. Ketidakmampuan Membaca dan menulis membuktikan bahwa kualitas SDM yang termasuk rendah, karena kemampuan untuk membaca dan menulis termasuk kemampuan dasar yang kita gunakan sehari-hari, dan digunakan untuk belajar dan bekerja nantinya. 

Pola pikir dan kesadaran masyarakat Wonosobo masih kurang mengerti pentingnya bersekolah, akibatnya mayoritas anak-anak hanya sekolah sampai SMP atau SMA. Tentunya hal ini disebabkan oleh pemikiran bahwa "Walaupun tidak tamat sekolah, orang-orang masih bisa bekerja. 

Sumber:Badan Pusat Statistik

Kurangnya motivasi orang tua untuk memberikan pendidikan secara maksimal bagi anak-anak di Wonosobo mengakibatkan angka kemiskinan yang tinggi. Karena masyarakat memilih untuk bekerja dalam bidang pekerjaan pertanian, industri, dan perdagangan besar dan eceran. Rata-rata penghasilan bagi seseorang di bidang pertanian sekitar Rp 500.000-Rp 600.000. Menurut CNBC Indonesia, orang dengan penghasilan Rp 600.000 masih dikategorikan sebagai miskin.

Sumber:Badan Pusat Statistik

Peluncuran program "Wonosobo Pintar" oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada Agustus tahun lalu sudah terbukti efektif dalam mendorong anak-anak untuk kembali melanjutkan pendidikan. Melalui penetapan "Hari Refleksi Diri", Pemkab Wonosobo mendorong para guru untuk melakukan evaluasi demi meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah agar memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas di sekolah. Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan bahwa program ini telah berjalan dengan baik. Untuk kedepannya, ia juga berharap pihak-pihak lain dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan dan SDM di Wonosobo.


Sumber: 

BPS: 72,19 Persen Petani RI Berskala Kecil, Rata-rata Pendapatannya Rp 5,23 Juta dalam Setahun - Bisnis Tempo.co.

Job Search | Jobs by Indeed

Jangan Kaget! Segini Penghasilan Orang RI Dianggap Miskin (cnbcindonesia.com)

Program Unggulan Wonosobo Pintar Wujudkan Akselerasi Pendidikan - Tribunjateng.com (tribunnews.com)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline