Lihat ke Halaman Asli

Arie Lesmana

Saya hanya seorang pemuda yang hobi menulis

Cara Membuat Jurnal Ilmiah Tanpa Penelitian

Diperbarui: 21 Agustus 2021   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun di era pendidikan yang baru, saat ini kita membutuhkan jurnal sebagai kebutuhan utama di berbagai momen seperti promosi dan evaluasi kinerja, namun proses penulisan jurnal penelitian seringkali membuat bingung guru/instruktur lainnya.

Setiap jurnal yang diterbitkan tidak lepas dari beberapa aturan atau regulasi yang berbeda, tergantung pada bagian yang diinginkan penerbit. Kali ini penulis ingin mencoba berbagi sedikit pengetahuan tentang metode dan prosedur penulisan jurnal. Sebelum kita membahas buku harian itu lebih jauh, sebaiknya kita mengenalnya terlebih dahulu..

Apa itu jurnal?

Yang dimaksud jurnal adalah terbit secara berkala dalam bentuk artikel reguler, dalam hal ini jurnal biasanya terbit pada interval waktu tertentu, misalnya setiap 4 bulan atau setiap 1 tahun. Ada banyak jenis jurnal, termasuk jurnal profesional atau perdagangan, jurnal populer dan jurnal akademik. (Wikipedia)

Secara umum, jurnal memiliki materi yang sangat beragam tetapi sangat padat, hanya 6 sampai 8 halaman, tetapi setiap kalimat memiliki nilai ilmiah. Tujuan pembuatan jurnal adalah untuk mengembangkan penelitian yang telah ditulis dan menjadi referensi bagi peneliti lain yang melakukan kegiatan penelitian sejenis.

Jurnal biasanya berisi banyak referensi, yang menjadi acuan penulisan setiap artikel. Jenis artikel tidak terbatas pada laporan penelitian, tetapi juga dapat berupa tinjauan pustaka.

Susunan Jurnal yang Benar

1. Judul

2. Abstrak

3. Pendahuluan

4. Bahan dan Metode

5. Hasil

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline