Lihat ke Halaman Asli

Eco-Enzim dari Sisa Pertanian: Inovasi Hijau untuk Desa Jeruk

Diperbarui: 8 Desember 2024   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahan Kol yang gagal panen akibat penyakit akar gada (Dokumen Pribadi)

Desa Jeruk berada di wilayah Taman Nasional Gunung Merapi-Merbabu, dan merupakan kawasan agraris yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. 

Desa Jeruk, yang dikenal sebagai desa penghasil tembakau dan sayuran dengan hasil pertanian melimpah, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah organik. Sisa pertanian seperti kulit buah, sayuran, dan daun sering kali dianggap tidak berguna dan hanya dibuang begitu saja. Namun, ada solusi sederhana yang dapat diterapkan untuk mengubah limbah ini menjadi produk bernilai tinggi sekaligus ramah lingkungan: eco enzim.

Salah satu komoditas unggulan di wilayah ini adalah tanaman dari keluarga kol seperti kubis, brokoli, dan kembang kol. Namun, produktivitas tanaman ini kerap terkendala oleh penyakit akar gada (Plasmodiophora brassicae), yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi signifikan bagi petani. 

Penyakit ini sulit dikendalikan karena patogennya bertahan lama di tanah dan sering diperparah oleh penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, yang dapat merusak keseimbangan mikroba tanah.

Apa itu Eco Enzim?

Eco enzim merupakan cairan organik yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik, gula, dan air. Proses fermentasi ini menghasilkan cairan kaya nutrisi dan enzim yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Di banyak tempat, eco enzim telah terbukti menjadi solusi inovatif untuk mengurangi limbah sekaligus mendukung pelestarian lingkungan (1).

Mengapa Penting untuk Desa?

Sebagai desa yang mengandalkan sektor pertanian, Desa Jeruk menghasilkan limbah organik dalam jumlah besar. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat menimbulkan masalah lingkungan, seperti bau tak sedap, penyebaran hama, hingga pencemaran air dan tanah.

Dengan memanfaatkan limbah pertanian untuk membuat eco enzim, Desa Jeruk dapat:

  1. Mengurangi Sampah Organik
    Limbah yang sebelumnya terbuang percuma dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi.

  2. Meningkatkan Produktivitas Pertanian
    Eco enzim dapat digunakan sebagai pupuk organik cair dan pengusir hama alami, yang aman untuk tanaman.

  3. Mengurangi Biaya Pertanian
    Dengan mengkombinasikan pupuk kimia dengan eco enzim yang organik, petani dapat menghemat biaya operasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline