Lihat ke Halaman Asli

Problematika Pembelajaran Sastra di SMP N 20 Semarang

Diperbarui: 15 Januari 2023   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis :  Aldithiya Wahyudha

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Kemampuan berbahasa menyangkut empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut sangat krusial dipelajari serta dikuasai oleh peserta didik di sekolah. Keterampilan menulis artinya salah  satu keterampilan berbahasa yang sangat krusial diajarkan kepada peserta didik. Selain itu, keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat krusial pada kehidupan sehari- hari. Menulis karya sastra memang merupakan suatu kegiatan yang paling sulit, karena dibutuhkan ide, imajinasi, dan kreativitas yang cukup tinggi karena sastra berhubungan dengan karya-karya fiksi, baik itu prosa, puisi dan drama. Menulis sebuah karya sastra diperlukan keterampilan, supaya karya tulis yang dihasilkan bermutu serta berkualitas. Bagi penulis pemula menulis karya sastra sangatlah sulit. Ini ditimbulkan oleh ketidakbiasaan dalam menulis, apalagi tulisan yang didapatkan merupakan yang berkesinambungan dengan karya sastra.

Pembelajaran sastra bertujuan untuk proses belajar yang membangun serta meningkatkan   pengetahuan dari pengalaman. Pembelajaran sastra biasanya terdapat disetiap sekolah yang memiliki fungsi untuk membangun pengetahuan dan memberikan makna secara nyata kepada siswa. Pembelajaran puisi sangat penting dan bermanfaat bagi siswa karena dapat menstimulusi otak sehingga siswa mampu berfikir kreatif dan simpatik terhadap lingkungan sekitarnya, Terkadang ada siswa yang sangat lambat dalam memaknai puisi karena daya imajinasinya kurang. Sehingga muncul dalam pemikiran mereka bahwa kegiatan pelajaran puisi adalah kegiatan yang sulit. Siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari puisi otomatis menyebabkan rendahnya hasil pelajaran materi puisi siswa.

Kemampuan memahami teks materi puisi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dari siswa itu sendiri, guru, serta lingkungan. Faktor dari diri siswa itu sendiri dapat mempengaruhi pemahaman materi  puisi siswa karena ketika dirinya sendiri tidak semangat yang kuat dan cara pandang mereka terhadap materi puisi yang dianggap sulit, maka akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam pemahaman puisi. Peran guru juga sangat penting dalam keberhasilan sebuah pembelajaran. Oleh sebab itu, ketika siswa mengalami masalah dalam proses pembelajaran itu dikarenakan kurangnya strategi penyajian materi pengajaran yang dilakukan oleh guru.

Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran serta perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-istilah. dalam puisi, kita bisa mengungkapkan banyak sekali hal, seperti kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah.

Hasil observasi di SMP N 20 Semarang yang telah saya lakukan, bahwa pembelajaran sastra dalam proses belajar mengajar masih kurang berjalan dengan efektif. Menurut Guru bahasa Indonesia di SMP N 20 Semarang Uswatun Khasanah S.Pd hal ini disebabkan karena pemahaman dari siswa sendiri masih tidak tahu puisi itu apa dan juga dari pihak sekolah kurang memadai pelayanan workshop, guru diwajibkan untuk PMM tetapi kalo PMM dilaksanakan secara daring itu sangat sulit dibandingkan dengan workshop secara langsung.

Sebagai pendidik, saya ada beberapa langkah agar para siswa siswi ini mampu menangkap pemahaman tentang materi puisi.

  • Memberikan contoh video puisi untuk siswa
  • Mencontohkan membaca puisi kepada siswa
  • Meminta siswa melakukan membaca puisi di depan kelas

Sumber belajar juga mendukung pemahaman siswa tersebut, selain menggunakan sumber belajar buku paket, saya juga menggunakan sumber dari internet You Tube. Untuk meminimalisir tentang kurangnya pemahaman tentang materi pelajaran puisi siswa SMP N 20 Semarang, saya juga menggunakan metode diskusi kelompok. Saya mengetahui dalam metode diskusi kelompok ada kelebihan dan kekurangannya. Namun saya memaksimalkan dalam metode berdiskusi siswa, saya mengelompokkan siswa yang sudah memahami puisi dengan siswa yang belum paham tentang puisi. 

Strategi berdiskusi ini memfasilitasi siswa untuk saling berbagi pendapat, memahami pesan dan makna dari puisi, serta mengembangkan kemampuan berbahasa dan berimajinasi. Selain itu, strategi ini juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar puisi. Dengan saling berbagi pendapat dan mengutarakan ide-ide, siswa dapat lebih terlibat dalam proses belajar dan merasa lebih memiliki tanggung jawab dalam memahami puisi. Namun kekurangan dalam metode berdiskusi ini ialah kurang efektif bagi siswa yang kurang percaya diri atau kurang dapat mengikuti diskusi.

Pertama,masalah diamati pada semua fase pembelajaran, yaitu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline