Medan, 2 Juli 2024 - Di tengah gempuran isu lingkungan dan keresahan petani kelapa sawit akan hasil panen, secercah harapan hadir dari para kumbang kecil. Ya, kumbang yang sering dianggap hama ternyata memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit.
Kumbang penyerbuk Elaeis atau kumbang EKK (Elaeidopteryx kamerunicus) adalah pahlawan kecil bagi petani Indonesia. Kumbang kecil berwarna coklat ini, yang berasal dari Afrika, berperan krusial dalam penyerbukan bunga kelapa sawit.
Penyerbukan yang optimal menghasilkan tandan buah yang lebih besar dan berisi lebih banyak bulir, meningkatkan hasil panen minyak sawit.
Tak hanya kumbang EKK, kumbang predator hama seperti kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) juga menjadi penyelamat bagi kebun kelapa sawit. Kumbang ini memangsa hama kumbang tanduk Oryctes rhinoceros yang menyerang tunas dan batang muda kelapa sawit.
Keberadaan mereka membantu mengendalikan populasi hama, meminimalisir kerusakan tanaman, dan meningkatkan kesehatan kebun secara keseluruhan.
Manfaat kumbang di kebun kelapa sawit tak berhenti di situ. Kumbang bangkai membantu menguraikan bangkai hewan, meningkatkan kesuburan tanah, dan menyediakan nutrisi bagi tanaman kelapa sawit. Kumbang predator kutu daun pun turut berperan dalam menjaga kesehatan tanaman dengan memangsa hama kutu daun.
Penting untuk dicatat bahwa tak semua kumbang membawa manfaat. Beberapa jenis kumbang, seperti kumbang moncong merah (Rhynchophorus sp.), dapat menjadi hama yang merusak tanaman.
Oleh karena itu, pengendalian hayati, dengan memanfaatkan kumbang predator alami dan kumbang penyerbuk, menawarkan solusi ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit petani Indonesia.
Tips Meningkatkan Keberadaan Kumbang Bermanfaat di Kebun Kelapa Sawit yaitu, pertama tanam tanaman berbunga (Tanaman berbunga menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi kumbang).
kedua, buat habitat kumbang. Sediakan tempat berlindung bagi kumbang, seperti tumpukan kayu atau jerami.