Seperti yang telah diketahui oleh masyarakat indonesia ataupun masyarakat negara asing, bahwa telah diresmikan terjadinya kejadian tenggelamnya (subsunk) kapal KRI Nanggala-402 pada Sabtu 24/4/2021 dan juga menenggelamkan semua awak kapal yang berjumlah 53 orang yang sudah dipastikan gugur saat bertugas. Kapal KRI Nanggala-402 yang hilang telah ditemukan di perairan Bali. seperti yang dilansir pada website Oceans, laut utara Bali merupakan dan termasuk kategori palung laut yang disebut sebagai Palung Laut Bali-Flores. Palung laut adalah salah satu objek alam yang berada di dasar laut yang berupa berbentuk cekungan. Menyambung sampai ke laut Flores yang merupakan laut yang dalam.
Faktor Alam yang terjadi pada Kapal KRI Nanggala-402 sehingga menyebabkan tenggelam diakibatkan oleh faktor alam yaitu adanya tekanan Hidrostatik. Kapal ini merupakan kapal yang memiliki maksimum ketenggelaman sedalam 200 meter, tetapi kapal tersebut berada pada posisi 800 meter di bawah permukaan air sehingga tekanan yang menimpa kapal selam ini sangat berat, sehingga bisa dikatakan kejadian risiko tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di sebabkan oleh faktor Alam Seperti yang dikatakan oleh Yudo, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (25/4/2021) bahwa "Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam."
Bisa dilihat indikator kejadian risiko yang terjadi pada kapal selam tersebut dikarenakan kapal selam yang berada di kedalaman 800 meter dibawah permukaan laut sehingga terjadinya kejadian tenggelam dan terbelah menjadi 3 bagian. dikarenakan kedalaman 800 meter yang menyebabkan adanya tekanan yang besar ini bahkan awak kru juga tidak bisa berenang ke atas permukaan dikarenakan tekanan yang bisa menyebabkan gendang telinga pecah, dan juga paru-paru yang pecah. Walaupun awak kru sudah menyempatkan mengeluarkan Escape Suit Mk 11, tetapi dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan jadi baju keselamatan tidak sempat dipakai.
Faktor positif yang ada pada kasus tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yaitu adanya kenaikan pangkat bagi seluruh awak kru dan juga Bintang Jasa Jalasena, yang seperti dikatakan oleh Presiden Jokowi "Negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat 1 lebih tinggi serta Bintang Jasa Salasena atas dedikasi pengabdian serta pengorbanan prajurit-prajurit terbaik tersebut".
Tindakan Penyelesaian risiko yang harus dilakukan agar tidak terjadinya risiko ini kembali adalah melakukan pelatihan lebih kepada yang bertugas di kapal selam agar awak kru lebih waspada saat bertugas di kedalaman air, melakukan pengecekan pada kapal selam sebelum berlayar ataupun bertugas, serta melakukan penelitian atau observasi pada lokasi yang akan di tugaskan kepada petugas yang akan melakukan tugas dilokasi
Dengan adanya kejadian seperti ini, mari kita doakan bagi yang terkena musibah pada awak kru Kri Nanggala-402 untuk diterima pada sisi Tuhan YME dan mari kita doakan juga agar tidak kejadian seperti ini tidak terjadi kembali, Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H