Pembagian nasi bungkus hari ini masih ada sisa. Dari 10 bungkus yang disiapkan, hanya sembilan yang dibagikan.
Apa sebabnya? Tak lain dan tak bukan adalah karena salah seorang operator 10 pc ada yang membelot!
Kasus pembelotan salah seorang operator pc tersebut terlihat dari artikel yang dibuatnya. Artikel yang menentang perintah Yang Mulia Dipertuan Agung yang menyatakan ingin menasbihkan Riedl sebagai pengganti JFT, dinyatakan sebagai keputusan yang keliru oleh sang operator. Operator pc yang ngeyel dengan perintah tersebut malah terang-terangan menyebutkan nama pelatih Tarkam yang dimusuhi oleh kelompoknya.
Mungkin sekarang waktunya untuk beralih profesi, karena jatah nasi bungkus itu ga akan lagi diperolehnya.
Kita akan lihat diartikel selanjutnya, apakah dia sanggup berkomitmen dengan tulisannya itu, atau kembali ke habitatnya untuk mendapatkan kembali jatah nasi bungkusnya.
Pilih Jujur atau Lapar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H