Lada, dalam berbagai bentuk dan warna, telah menjadi bahan penting dalam dapur dan industri kuliner selama berabad-abad. Dua variasi yang umum ditemukan adalah lada hitam dan lada putih.
Meskipun kedua jenis lada ini berasal dari tanaman yang sama, Piper nigrum, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam hal rasa, khasiat, penggunaan, dan karakteristik unik. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara lada hitam dan lada putih dalam 500 kata.
Perbedaan Lada Hitam dan Lada Putih
Berikut ini adalah perbedaan antara Lada hitam dan Lada putih yang harus Anda ketahui!
1. Penampilan dan Pengolahan
Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara lada hitam dan lada putih adalah warna dan cara pengolahannya. Lada hitam diperoleh dari buah yang sudah matang, kemudian dikeringkan dan kulitnya dipecahkan untuk menghasilkan biji lada yang berwarna hitam.
Sementara itu, lada putih berasal dari biji lada yang masih muda dan diambil sebelum kulitnya mengeras. Biji ini direndam untuk menghilangkan kulitnya, sehingga menghasilkan lada putih yang memiliki warna yang lebih terang.
2. Rasa dan Aroma
Perbedaan mencolok lainnya adalah dalam hal rasa dan aroma. Lada hitam memiliki rasa yang lebih tajam, pedas, dan kompleks. Kulit lada hitam mengandung senyawa yang memberikan rasa pedas dan karakteristik aromatik yang khas.
Di sisi lain, lada putih memiliki rasa yang lebih ringan dan lebih tajam, dengan aroma yang lebih halus. Ini membuat lada putih lebih cocok untuk hidangan yang membutuhkan sentuhan pedas yang lebih ringan.
3. Khasiat dan Penggunaan
Kedua jenis lada memiliki khasiat yang berbeda. Lada hitam diketahui mengandung senyawa seperti piperine, yang memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Senyawa ini memberikan lada hitam potensi untuk membantu meredakan nyeri, meningkatkan pencernaan, dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Lada hitam sering digunakan dalam hidangan berat dan daging.
Sementara itu, lada putih cenderung lebih mudah dicerna oleh lambung dan cocok untuk orang yang memiliki sensitivitas terhadap rasa pedas yang berlebihan.
Karena rasa dan aromanya yang lebih ringan, lada putih umumnya digunakan dalam hidangan seperti saus putih, hidangan ikan, dan makanan laut, serta hidangan yang ingin mempertahankan rasa murni bahan utamanya.