Suatu hari dalam gelapnya langit semesta, aku memikirkan hal yang dulu pernah menjarah dalam kisahku.
Aku datang hanya untuk menenangkan, salah satu tujuan tempat yang nyaman adalah sebuah kedai kopi. Disuguhkan buku menu beserta harga yang tertera. Aku coba memilih satu persatu, terutama aku lihat harga. Isi dompet yang tidak seberapa membuatku sedikit ragu. Aku pesan 1 gelas kopi exspresso.
Cukup hanya menunggu 5 menit, barista menghampiri dan percakapan sederhana pun terjadi.
"Biasanya berdua mas" ucap barista sambil menyuguhkan segelas kopi
"Iya mas, lagi pengen sendiri nenangin pikiran" jawabku santai.
Dengan logat jawa yang khas dia berkata sambil bercanda.
"Mas, kopi exspresso yang kau pesan, tak sepahit kehilangan"
Sambil tersenyum menutupi kesedihan aku alihkan pembicaraan.
"Mas, disini ada mie ayam?"
"Ini kedai kopi, dasar laki ada ajah alasan"
Dingin yang semakin menyentuh kulit epidermis membuat kopi hangat yang menjadi teman setia dan selalu dekat. Saat itu hanya masa lalu yang aku ingat, kopi dan pelayan bercanda memadukan rasa membuat aku lebih dekat dengannya.