Kalau sekaliber Mentri BUMN (pak Dahlan Iskan) mengkampanyekan perlawanan terhadap BBM (Bahan Bakar Minyak) dengan gagasan sebuah mobil listrik. Saya juga tidak mau ketinggalan untuk melawan serangan kenaikan BBM yang akan terus mengguncang stabilitas ekonomi di negera kita. BBM merupakan hasil pengolahan Sumber Daya Alam langkah, yang merupakan penunjang vital alat transportasi darat, laut, maupun udara. Lain halnya dengan Pulsa Celluler, bahan penunjang alat komunikasi ini kecenderungan harganya semakin murah.
Pulsa Celluler memang tidak dapat secara langsung menjadi barang substitusi (pengganti) BBM, tetapi terdapat kesamaan antara transportasi dan komunikasi. Kedua-duanya merupakan kebutuhan setiap orang dan cenderung menjadi pola kebiasaan sehari-hari.
Provider pulsa celluler, terdiri dari dua jaringan, yaitu jaringan GSM (Global System for Mobile Communication) dan jaringan CDMA (Code Division Multiple Access). Sebelumnya, Pulsa Celluler sangat identik dengan penggunaan perangkat handphone. Seiring dengan perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi, pulsa selluler bisa digunakan untuk mendukung penggunaan akses internet . Seperangkat komputer, modem, beserta isi pulsa celuler puluhan ribu rupiah, kita sudah bisa melakukan aktifitas apa saja melalui jaringan internet. Berbagai aktivitas bisa dilakukan dengan internet, mulai sekedar mencari informasi, berkomunikasi, sampai melakukan transaksi jual beli. Kemampuan jangkauan internet, jauh lebih efisien dari sebuah tempat yang kita jangkau melalui alat transportasi.
Maraknya aksi demo di jalan raya, apalagi yang sampai konvoi mengendarai motor, adalah tindakan yang agak sia-sia. BBM akan terus menjadi barang yang semakin langkah, sedangkan Pulsa Celluler akan semakin murah meriah. Alangkah baiknya kita demo melalui internet saja.
artikel ini juga bisa di baca melalui aLdins Story
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H