Lihat ke Halaman Asli

Aldina Hasti Putri

mahasiswa universitas Jember

Pemikiran Teori Klasik dan Neoklasik Pertumbuhan Ekonomi

Diperbarui: 3 Oktober 2019   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Teori pertumbuhan ekonomi ini muncul karena fenomena perubahan sosial masyarakat khususnya pada negara berkembang, yang dikemukakan oleh para ahli untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi pada negara berkembang.

pertumbuhan ekonomi dijadikan tolak ukur bagi kemajuan dan pengembangan bagi suatu bangsa, oleh karena itu teori -teori pertumbuhan ekonomi banyak bermunculan.

Teori pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadilah proses pertumbuhan. Jadi, teori pertumbuhan ekonomi tidak lain adalah suatu cerita (yang logis) keterkaitan antar faktor ekonomi mengenai bagaimana pertumbuhan terjadi.

Tteori awal dikelompokkan sebagai teori klasik dan kemudian dikembangkan lagi menjadi teori neoklasik. berikut hal yang membedakan pemikiran klasik dan neo klasik.

Pada teori klasik dipopulerkan oleh gagasan Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus menunjukkan pakar membahas lebih luas tentang kegiatan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. kerangka pemikiran dan pola pendekatan fenomena ekonomi dalam kehidupan masyarakat masih bersifat sederhana dan jika dibandingkan dengan ukuran zaman sekarang tergolong dengan terlalu sederhana. pakar yang paling dikenal adalah Adam Smith atau bapak ilmu ekonomi modern. Secara garis besar, pemikiran Adam Smith bertumpu pada akselerasi sistem produksi suatu negara dari sistem tradisional ke masyarakat modern yang kapitalis. Sistem produksi suatu negara terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu (Budiono, 1992: 7-8)4 : 

a. sumber-sumber alam yang tersedia (atau faktor produksi tanah); 

b. sumber daya manusia (jumlah penduduk);

 c. stok barang kapital yang ada. 

selanjutnya adalah David Ricardo pengembangan berupa penjabaran model pertumbuhan semakin tajam, hal yang disimpulkan bahwa keterbatasan  faktor produksi tanah atau sumber daya alam akan membatasi ekonomian suatu negara. negara dapat tumbuh sampai batas ketersediaan SDA pada negara tersebut. apabila SDA telah dieksplotasi secara besar-besaran maka perekonomian berada pada posisi stasioner atau berhenti.

sedangkan menurut pakar Thomas Robert membahas tentang masalah upah pekerja yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi. menurutnya populasi manusia yang semakin banyak akan  membutuhkan kebutuhan produksi pangan yang banyak juga, oleh karena itu dibutuhkan tenaga kerja yang banyak pula, para pekerja pastinya membutuhkan upah yang sesuai dengan kinerjanya, apabila pekerja mendapat upah yang tinggi akan menaikkan struktur ekonomi pada negara tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline