Lihat ke Halaman Asli

Aldillah Rafly Adha

Remaja yang penuh dengan harapan di masa depan

Pelatihan Pembuatan Arang Briket dari Kulit Kopi dan Pembuatan Pupuk Kompos dengan EM4

Diperbarui: 19 Agustus 2023   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalibaru Manis, [23/7], 2023 - Mahasiswa Mengabdi di Desa (MMD) kelompok 577 dari Universitas Brawijaya menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang inovatif dan ramah lingkungan di lapangan desa Kalibaru Manis. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan masyarakat, terutama Pemuda Lereng Gumitir (PETIR), pada teknik pembuatan arang briket dari kulit kopi dan pembuatan pupuk kompos dengan bantuan EM4.

Dengan semangat kepedulian terhadap lingkungan dan pemanfaatan potensi lokal, kelompok MMD 577 ingin memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat. Kegiatan tersebut berlangsung di lapangan desa Kalibaru Manis, yang dipilih sebagai tempat ideal untuk melibatkan audiens PETIR yang merupakan kelompok aktif dan potensial dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan.

Sebagai desa penghasil kopi, limbah kulit kopi sudah tak asing bagi masyarakat setempat. “Limbah kulit kopi biasanya hanya dipakai untuk pakan ternak,” ujar Pak Sodiq selaku salah satu pegiat kopi di Desa Kalibaru Manis

Pelatihan dimulai dengan penjelasan tentang manfaat dan pentingnya pengelolaan sampah organik, khususnya kulit kopi. Mahasiswa MMD 577 yang diwakili oleh Nabila Rahmawati menjelaskan bahwa kulit kopi yang seringkali dibuang dapat menjadi sumber potensial untuk diolah menjadi arang briket. Penggunaan arang briket dapat menjadi salah satu pilihan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Tak hanya itu, pelatihan juga mencakup pembuatan pupuk kompos dengan bantuan EM4 (Effective Microorganisms 4). Mahasiswa MMD 577 yang diwakili Nathan Philio menjelaskan bagaimana EM4 dapat mempercepat pembusukan sampah organik dan menciptakan pupuk kompos yang kaya akan nutrisi bagi tanah. Pupuk kompos yang dihasilkan dari sampah organik sangat bermanfaat bagi pertanian dan pertumbuhan tanaman.

Sesi praktik langsung di lapangan memberikan kesempatan kepada anggota PETIR untuk berpartisipasi secara aktif. Mereka diajak untuk mencoba proses pembuatan arang briket dan pupuk kompos menggunakan teknik yang telah dipelajari dari mahasiswa MMD.

“Hasil dari pelatihan ini jelas akan dikembangkan sama teman-teman, apa lagi background temen-teman memang mayoritas pertanian," ujar Toni, salah satu peserta dari audiens Pemuda Lereng Gumitir.

Acara pelatihan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara mahasiswa MMD dengan peserta. Mereka saling bertukar informasi dan pandangan mengenai pentingnya penerapan teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan masyarakat desa Kalibaru Manis, khususnya Pemuda Lereng Gumitir, akan semakin teredukasi mengenai pentingnya mengelola sampah organik dengan bijaksana dan memanfaatkan potensi lokal untuk menciptakan produk bernilai ekonomi serta ramah lingkungan seperti arang briket dan pupuk kompos.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline