Perpustakaan digital dengan segala kemudahan yang dimilikinya harus dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi peserta didik untuk mendukung kualitas proses pembelajaran jarak jauh, dan mendukung kegiatan penugasan dalam proses pembelajran mandiri. Dari sini dapat dilihat perpustakaan sebagai wadah dalam peningkatankualitas belajar, pengalaman belajar, ujung tombak peningkatan literasi peserta didik, serta motivasi yang lebih untuk menjadikannya sebagai sumber belajar.
Istilah perpustakaan berasal dari kata latin liber atau libri artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Inggris terkenal dengan istilah Library, (Jerman) bibliothek, (Perancis) bibliotheque, (Belanda) bibliotheek. Semua istilah ini berasal dari bahasa Yunani biblia artinya tentang buku. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia: pustaka artinya kitab. Kata dasar dari perpustakaan adalah pustaka.
Penelitian terkait dengan perpustakaan sesungguhnya telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh(Subrata, 2009)dalam artikelnya mengungkapkan tentang perbedaan antara perpustakaan dengan perpustakaan digital. Hasilnya bahwa perbedaan mencolok antara perpustakaan manual dengan perpustakaan digital dapat dilihat dari koleksinya. Bahwa koleksi perpustakaan digital tidak membutuhkan tempat secara fisik sementara perpustakaan manual membutuhkan. Dari segi konsep, perpustakaan digital tidak dapat dipisahkan dengan koneksi internet dan perangkat teknologi, sementara perpustakaan manualmenggunakan konsep tataletak koleksi yang bervariatif di dalam ruangan. Darisegi waktu pemanfaatannya, perpustakaan digital dapatdiakses kapan saja dan dimana saja, sementara perpustakaan manual terbatas pada jam-jam tertentu dan tempat yang telah ditentukan.
Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital. Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi di dalam koleksi obyek informasi seperti dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat, dan akurat.Perpustakaan digital itu tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber-sumber lain dan pelayanan informasinya terbuka bagi pengguna di seluruh dunia. Koleksi perpustakaan digital tidaklah terbatas pada dokumen elektronik pengganti bentuk cetak saja, ruang ingkup koleksinya malah sampai pada artefak digital yang tidak bisa digantikan dalam bentuk tercetak. Koleksi menekankan pada isi informasi, jenisnya dari dokumen tradisional sampai hasil penelusuran. Perpustakaan ini melayani mesin, manajer informasi, dan pemakai informasi.
Dalam (Saleh, 2014) mengungkapkan bahwa dalam pengembangan perpustakaan digital ada beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan antara lain yaitu:
1) Perpustakaan digital adalah organisasi-organisasi dengan tujuan khusus.
2) Perpustakaan digital mempunyai fungsi-fungsi dan proses-proses yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, atau visi dan misi organisasi tersebut.
3) Perpustakaan digital berisi koleksi digital.
4) Perpustakaan digital diakses melalui jaringan.
5) Perpustakan digital memerlukan staf dengan keahlian khusus.
Perpustakaan dengan berbagai macam dan bentuknya mulai dari perpustakaan tradisional, perpustakaan digital, dan virtual selama ini telah memberikan kontribusi maksimal sebagai pusat pembelajaran maupun pusat penelitian (Nuut, 2004). Pembelajaran jarak jauh tidak bisadipisahkan dari perpustakaan karena salah satu elemen penunjangnya adalah perpustakaan dengan berbagai macam bentuknya. Didalamnya juga terdapat berbagai macam sumberyang dapat diakses baik dalam bentuk buku, jurnal, majalah, bahan ajar, skripsi, tesis, disertasi, serta laporan pengabdian kepada masyarakat. Penting untuk mengakses perpustakaan digital sebagai sarana untuk menunjang pembelajaran dan bahkan penelitian baik berbasis nasional maupun internasional.Karena standarisasi perpustakaan masa kini telah bergeser dari perpustakaan yang penuh dengan rak-rak buku menjadi sebuah sistemonline yang memudahkan para peserta didik untuk mencari sumber referensi untuk menggembangkan materi yang disajikan oleh pendidik. Peserta didik dimanjakan dengan adanya perpustakaan digital yang bisadiakses tanpa batasan waktu dan tempat. Sehingga realita yang dihadapi sekarang adalah perpustakaan telah memanfaatkan teknologidengan menggunakan perangkat elektronik yang berbasis website. Demikian juga dengan pengelolaannya, pengelolaan perpustakaan juga telah bergeser dengan sendirinya mengikuti perkembangan zaman dengan kecanggihan teknologi informasi. Pengelolaannya lebih fleksibel yang menuntut para pustakawan harus mengupgrade kompetensinya guna mengikuti perkembangan perpustakaan. Sehingga pelayanan yang maksimal akan dapat menumbuhkan minat baca peserta didik dan pengguna layanan perpustakaan pada umumnya sehingga berimplikasi pada baiknya kualitas peserta didik demi kemajuan lembaga pendidikan khususnya dan Negara pada umumnya.