Bintang. Sebuah panggilan yang aku berikan kepada kamu. Cowok yang telah aku kenal hampir 3 tahun lamanya. Dimataku kamu itu unik, cuek, kadang perhatian, nyebelin, tapi kadang baik hati juga. Aku memanggil kamu Bintang karena hanya kamu yang selalu menerangi hatiku disaat suka dan duka. Tetapi aku memanggil kamu Bintang cukup dalam hati saja. Karena aku takut ketahuan kalau aku ternyata diam-diam mulai jatuh cinta padamu. Entah karena apa aku juga tidak tau. Yang jelas kamu adalah penghasil rindu setiap malam ku. Walaupun aku tahu kamu kadang tidak selalu berbuat baik padaku, tapi sadarkah kamu bahwa kamu selalu terlihat indah dimataku.
Kadang aku bingung dengan sikapmu. Kadang kamu baik dan perhatian sama aku, tapi kamu lebih sering nyebelin banget sama aku. Banyak yang bilang kalau kamu itu juga suka sama aku, tapi dengan cara yang berbeda. UNIK ! tapi aku menyangkal saat beberapa orang mengatakan begitu, karena aku tahu, kamu masih belum bisa melupkan mantan kamu. Setiap orang memang punya masa lalu, tapi jangan sampai terlalu larut dengan masa lalu, karena masa depanlah yang menentukan hidupmu bukan masa lalumu. Aku juga punya masa lalu, makanya kita sama-sama mengubur masa lalu dan membangun masa depan.
Bintang…kau mungkin tidak akan mengerti perasaan ini sebelum melihat air mataku, sehingga kau sadar bahwa aku mencintaimu dan rela menunggumu. 6 bulan yang lalu saat kamu bilang bahwa kamu telah jadian dengan cewek pilihan mu, tau kah kamu apa yang terjadi? Aku menangis semalaman! Dikampus pada nanyain “kenapa dengan mata kamu Chika?kamu habis nangis ya?” serentetan pertanyaan selalu datang saat aku berjumpa dengan temanku.
Ah Bintang, ini semua gara-gara kamu! Andai kamu tidak mengantakan seperti itu, aku tidak akan banjir air mata. Tapi…setelah aku mengingat bahwa diantara kita tidak ada status hubungan, aku tidak ada hak apapun atas semua ini. Pasrah pada Yang Maha Kuasa.
Ternyata hubungan kamu dengan cewek pilihanmu itu hanya bertahan dua bulan. Kamu mengirimi pesan singkat padaku bahwa kamu telah PUTUS dengan dia. Seperti layaknya anak kecil dikassih permen lollipop, aku teriak kegirangan. Alhamdulillah Ya Allah..ternyata dia sudah putus. Hahaha bahagia diatas derita orang lain. Dengan sikap sok kaget dan turut berduka , aku menanyakan “kenapa putus?”
“dari awal aku memang tidak benar-benar mencintainya kok.”
Kaget sih membaca jawabannya. Tapi lagi-lagi aku kegirangan. Hahahay
Sekarang intensitas hubungan komuniksi antara aku dan dia semakin sering. Hampir setiap malam pesan singkatnya mampu mengganggu kerja sel otakku. Karena bayangan wajahnya menari-nari diotakku. Dan setiap pagi kamulah yang pertama menghiasi inbox di handphone aku. Walau Cuma sapaan, tapi itu sudah cukup membangkitka semangat tuk menjalani aktifitasku. Tapi tidak sering juga kamu membuat ku sebal dengan tingkahmu itu. Tapi entah kenapa aku tidak bisa marah sama kamu.
Sampai sekarangpun aku masih bingung dengan perasaanmu. Kamu cinta gak sih sama aku? jangan kau buat aku tersiksa seperti ini? Beri aku status yang jelas. Jangan kau gantung perasaan ku seperti ini.
Untukmu bintangku yang telah menerangi hatiku selama ini. Cepat kau beri aku status yang jelas ya!
Dari cewek yang hampir 3 tahun mengagumimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H