Lihat ke Halaman Asli

Aldi Fiyanto

Mahasiswa

Menilik Gumuk Pasir Satu-satunya se-Asia Tenggara

Diperbarui: 24 Juni 2024   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taman Gumuk Pasir/dokpri

Pada 14 Mei 2024 lalu, departemen Geografi di Universitas Negeri Semarang berkesempatan untuk melakukan studi banding sekaligus menilik wisata Gumuk Pasir yang digadang-gadang menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara. Gumuk Pasir berada di Kelurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada koordinat 8°1' 3,99" Lintang Selatan dan 110°19' 12,8" Bujur Timur.

Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang yang terdiri dari Aldi, Septi, Bima, Kesya, Opus, Radhinka, Erliana, dan Sayyida. Kami berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat, yang memberikan penjelasan mendalam tentang kegiatan perekonomian yang selama ini mereka jalani. Pengamatan dan wawancara berlangsung di kawasan Parangkusumo, terutama di sekitar Gumuk pasir dan pesisir pantai.

Gumuk pasir merupakan bentuk lahan yang terbentuk akibat perpindahan material endapan bertekstur pasir atau material lainnya oleh aliran zat alir, seperti angin atau air. Di Indonesia, satu-satunya gumuk pasir terdapat di kawasan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. 

Gumuk Pasir Parangkusumo berupa bukit-bukit atau gundukan pasir yang mirip dengan padang gurun yang terdapat di Timur Tengah. Pasir-pasir ini merupakan hasil aktivitas vulkanik Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang terbawa oleh aliran Sungai Opak dan Sungai Progo. Pada awalnya, masyarakat sekitar tidak menyadari keunikan tempat ini. Namun, setelah diadakan berbagai penelitian, barulah mereka sadar bahwa mereka tinggal di salah satu warisan dunia.

Bagi kalangan akademisi, termasuk Geografi, Gumuk Pasir Parangtritis menjadi laboratorium alam yang sering digunakan untuk penelitian. Bentukan gumuk pasir ini tergolong sangat unik dan langka. Bahkan, gumuk pasir dengan karakteristik yang sama seperti di pantai selatan Yogyakarta ini hanya bisa ditemukan di sini dan di Meksiko, terutama yang berbentuk sabit (barchan). 

Barchan merupakan gunungan pasir yang berbentuk melengkung mirip bulan sabit. Fenomena alam hasil pembentukan arus angin laut yang membawa material pasir halus ini menjadi ciri khas Gumuk Pasir Parangtritis. Selain barchan, ada beberapa bentukan gumuk pasir lain yang bisa ditemui di sana, antara lain Barchan Dunes dan Transverse Dunes.

Gumuk Pasir Parangtritis memiliki suhu yang cukup ekstrim. Siang hari, suhu di area ini sangat panas dan terik, namun ketika malam, suhu berubah menjadi sangat dingin. Selain itu, Gumuk Pasir Parangkusumo juga dijadikan sebagai objek wisata yang seru untuk bermain ski pasir (sandboarding). 

Dengan ketinggian sekitar 20 meter, pengunjung dapat meluncur sejauh 200 meter. Untuk menjamin keselamatan, tersedia perlengkapan pengaman seperti pelindung siku, lutut, dan helm, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir saat meluncur.

Manfaat daripada Gumuk Pasir sendiri adalah sebagai wahana untuk studi sekaligus wisata. Wisata Gumuk pasir sendiri memberikan benefit yang cukup besar untuk penelitian tingkat lanjut bagi mahasiswa. 

Fungsi ekologisnya, sebagai tanggul alami dari tsunami, penahan abrasi pantai, melindungi pertanian lahan pasir dari angin laut yang membawa uap air asin, dan sebagai daerah tangkapan hujan. Selain itu, fungsi ekonomis dari gumuk pasir sebagai objek pariwisata, menjadi media untuk bercocok tanam (pertanian lahan pasir), dan lainnya.

Penyewaan Jeep Gumuk Pasir/dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline