Lihat ke Halaman Asli

Surat untuk Ayah

Diperbarui: 16 September 2017   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah.
Ayah apa kabarnya disana?. Aku kangen sekali sama ayah. Apakah ayah kangen juga sama aku?.

Terakhir kita ketemu adalah disaat aku kelas 5 sekolah dasar. Dan sekarang aku sudah besar ayah.

Aku sudah dikelas 1 S.M.U. dan itu artinya sudah hampir 4 tahun kita tidak berjumpa.

Setiap aku ingin bertemu ayah tapi nenek selalu bilang jika ayah sedang dihukum dan tidak diperbolehkan bertemu dengam keluarganya.

Dulu ketika aku masih kecil maka aku percaya omongan nenek tetapi ketika aku beranjak dewasa dan banyak mengerti hal maka tidak ada hukuman yang melarang seorang ayah berjumpa dengan putri satu satunya.

Apakah ayah sudah tidak sayang lagi sama aku?.
Apakah ayah sudah lupa sama putri ayah ini?.
Lalu kenapa masih juga aku dilarang bertemu dengan ayah?.

Ayah.
Aku mohon sama ayah agar diizinkan bertemu ayah sebentar saja.
Aku selaku bermimpi tentang ayah.
Aku kangen ayah.

Tolong ayah balas suratku ini, dan tolong ijinkan aku bertemu dengan ayah.

Jadi memang sengaja keluarga tidak mengijinkan mereka bertemu dikarenakan ayahnya yang sekarang berbeda dengan yang dulu.

Kami keluarga kwatir jika anak ini mengetahui kondisi sang ayah yang stress akibat dibathini oleh hukuman yang tidak manusiawi ini maka akan membuat kejiwaan anak ini akan drop.

Itulah sebabnya kami keluarga selalu melarang mereka bertemu. Maklum anak ini sudah tidak ada ibunya lagi. Dan terbiasa hidup berdua dengan ayahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline