Aldi Aprilla Nur Rizqi, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Bertepatan dengan hari film nasional pada tanggal 30 Maret 2022, program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah melakukan screening sekaligus diskusi bersama Budi Kurniawan yang merupakan sutradara dari film dokumenter berjudul Aroma of Heaven. Acara screening ini dilaksanakan secara luring di ruang multimedia dan secara online melalui Zoom Meeting serta dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2019 dan 2020 yang nantinya akan memproduksi film dokumenter pula. Penasaran bagaimana keseruan acara ini, mari kita simak artikel berikut ini.
Tentang Aroma of Heaven
Film Dokumenter dengan judul "Biji Kopi Indonesia" atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan sebutan "Aroma of Heaven" merupakan salah satu film dokumenter garapan Budi Kurniawan yang rilis pada tahun 2014. Film ini mengkisahkan tentang bagaimana sejarah dunia per-kopian di Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan penghasil biji kopi yang sangat terkenal dikalangan pecinta kopi dunia. Film ini hadir atas dasar keresahan dari sang produser yakni Budi Kurniawan yang mana selalu disuguhi kopi disaat sedang beraktivitas sehari-hari.
"Di lokasi syuting ketemu kopi, di ruang meeting ketemu kopi. Kok menarik ya kopi ini, ada didekat kita tapi kok luput ya dari perhatian kita" ucap Budi Kurniawan. Berangkat dari keresahan itu Budi mulai kepikiran untuk melakukan riset maupun observasi tentang kopi. Budi menemukan masih sedikitnya karya atau sumber-sumber narasi yang membahas seputar kopi ini.
Proses Pembuatan Film Aroma of Heaven
Melalui acara screening dan diskusi ini sang sutradara bercerita bahwa dalam proses pembuatan Film Aroma of Heaven ini dimulai pada tahun 2010, karena proyek film ini dilakukan secara independen maka proses pembuatan dilakukan secara bertahap. Proses syuting film ini dapat dikatakan mati hidup, hal ini dikarenakan keterbatasan pendanaan karena saat itu belum ada sponsor yang masuk. Dalam proses pengambilan gambar juga tidak langsung serta merta selesai dalam hitungan harian. "Saya bekerja di industri dapat uang dari ngejob, uang itu saya gunakan untuk syuting. Begitu pun seterusnya" ungkap Budi Kurniawan.
Dalam sebuah karya film dokumenter pastinya menampilkan subjek-subjek atau narasumber sebagai bahan untuk film itu sendiri. Dalam Film Aroma of Heaven ini sang sutradara mengatakan bahwa pentingnya nilai kedekatan emosional dengan subjek itu menjadi sangat penting karena film ini akan terlibat secara langsung dengan mereka dan pasti akan memerlukan waktu yang tidak singkat, karena dari kedekatan emosional ini kita tahu bagaimana kehidupan sehari-hari mereka, bagaimana mereka mengatasi masalah-masalah yang ada. "Oiya ngobrol dulu, ngopi bareng dulu, setelah mendapat kedekatan yang cukup baru kamera mulai masuk pelan-pelan" ucap Budi kurniawan.
Asal Nama Aroma of Heaven