Lihat ke Halaman Asli

Aldianza Fatria

Mahasiswa S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro

Mahasiswa Undip Sosialisasi terkait Ecobrick di Desa Bandarpugung

Diperbarui: 10 Agustus 2021   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) Semarang belum lama ini melakukan sosialisasi secara door-to-door di Desa Bandarpugung, Kabupaten Pesisir Barat mengenai cara membuat ecobrick. Jadi, ecobrick merupakan  botol berisi sampah yang dipadatkan. Sampah tersebut berasal dari Bank Sampah Desa.

Aldianza Fatria , mahasiswa FISIP Undip Undip  mengatakan ecobrick bisa menajdi solusi penanganan sampah sekaligus dapat menjadi opsi untuk menambah pendapatan masyarakat di Desa Bandarpugung.

Menurut dia, botol-botol yang sudah terisi sampah dapat dimanfaaatkan untuk diubah ke bentuk lain, pembuatan botol ecobrick juga dapat dilakukan ketika waktu senggang. pembuatan ecobrick dapat digunakan utnuk menambah penghasilan. Ecobrick dapat disusun menjadi kursi, meja atau aksesoris yang bernilai ekonomis, untuk satu botol yang ukuran 600ml dapat dijual dengan harga 10-15ribu rupiah di e-commerce 

Dokpri

"Diharapkan melalui materi mengenai E-commerce dapat mendorong masyarakat menggunakan platform toko online, khususnya untuk memasarkan produk Ecobrick " ujarnya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline