Lihat ke Halaman Asli

BEM PTNU Jawa Barat Luncurkan Program "Safe City" Untuk Tingkatkan Keamanan Masyarakat

Diperbarui: 13 November 2024   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Foto Audiensi Bem Ptnu Di Dprd Kota tasikmalaya

Tasikmalaya, 10 November 2024 -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Jawa Barat di Kota Tasikmalaya memperkenalkan program inovatif bernama "Safe City." Program ini dikembangkan oleh Direktur Lembaga Humaniora BEM PTNU Jawa Barat, Arya Eka Bimantara, dengan dukungan penuh dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta berbagai organisasi masyarakat (ormas).Program "Safe City" diinisiasi sebagai respons atas meningkatnya masalah keamanan di Kota Tasikmalaya, yang selama ini dikenal sebagai kota santri dengan nilai-nilai luhur. 

Meski kota ini memiliki peraturan daerah yang kuat terkait tata nilai, beberapa tantangan seperti tindak kriminal, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku sosial yang menyimpang menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan. BEM PTNU pun berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat setempat.

Arya Eka Bimantara menjelaskan bahwa program ini tidak hanya mengutamakan penegakan hukum, tetapi juga mencakup berbagai upaya peningkatan kesadaran dan keamanan masyarakat. Program "Safe City" dirancang dengan sejumlah strategi utama, antara lain:

1. **Peningkatan Pengawasan di Area Rawan**: Melakukan pemetaan terhadap wilayah yang rentan terhadap tindak kriminal dan memperkuat pengawasan di daerah-daerah tersebut.
   
2. **Penyuluhan kepada Masyarakat**: Menyelenggarakan seminar dan lokakarya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban.

3. **Kerja Sama dengan Pihak Berwenang**: BEM PTNU akan bermitra dengan kepolisian dan instansi terkait untuk memastikan penegakan hukum yang adil dan efektif.

4. **Pemanfaatan Teknologi**: Menggunakan teknologi informasi untuk memantau dan melaporkan kejadian-kejadian mencurigakan secara real-time sehingga dapat ditindaklanjuti dengan sigap.

Dukungan dari Forkopimda dan ormas sangat krusial dalam implementasi program ini. Pada pertemuan audiensi yang digelar Jumat, 8 November 2024, para pemimpin daerah menyatakan komitmen mereka untuk mendukung inisiatif BEM PTNU. Mereka sepakat bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman.

Dengan peluncuran program "Safe City," BEM PTNU berharap dapat menekan angka kriminalitas serta menciptakan suasana yang lebih kondusif di Kota Tasikmalaya. Arya menekankan bahwa keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat. "Kami berharap semua pihak terlibat dalam upaya menjaga keamanan kota ini. Keamanan adalah tanggung jawab bersama," tegasnya.

Program ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga mampu membangun kesadaran kolektif untuk menciptakan Tasikmalaya yang lebih aman dan beradab. Dengan dukungan luas dari berbagai pihak, BEM PTNU optimis bahwa "Safe City" akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Jawa Barat.

---

Silakan tinjau, dan beritahu jika ada aspek lain yang ingin ditambahkan atau disesuaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline