Lihat ke Halaman Asli

Pemerintah Tak Perlu Takut Kalah Voting Kalau Niatnya Sama, Kecuali.. Hehe

Diperbarui: 9 Desember 2015   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Halo selamat siang masbroo.. Spti sudah diberitakan di media kalau pada tanggal 05/12/2015 yg lalu fifa sdh mengirim surat terbaru tentang pembentukan komite adhoc reformasi pssi yg bertujuan untuk mencari solusi penyelesaian smua permasalahan di sepakbola kita sehingga bisa mengakhiri sanksi fifa terhadap pssi agar sepakbola kita bisa berjalan normal kembali..

Dalam surat yg dibagikan kepada seluruh pemangku kepentingan sepakbola di indonesia itu jg fifa telah menunjuk nama2 yg duduk di komite tersebut yg terdiri dari seorang ketua, satu wakil ketua dan 7 anggota komite yg diambil dari 7 elemen pemangku kepentingan yaitu pssi, appi, pt.liga, sepakbola wanita, koni, pemerintah dan koi.. http://m.bola.com/indonesia/read/2382890/resmi-ini-7-dari-9-nama-pengisi-komite-reformasi-ad-hoc-pssi

Pemerintah dan koi masih belum mengirimkan nama karena berbagai alasan.. Kalau untuk koi sendiri bisa jadi karena selama ini koi tidak menduga akan ikut dilibatkan.. Dan sptinya mrka akan menyambut baik tawaran itu, karena ada kabar kalau pihak koi sdh menyiapkan satu nama.. Siapa dia?? Simak beritanya disini.. http://m.bola.com/indonesia/read/2383548/sinyal-raja-pane-jadi-wakil-koi-di-komite-ad-hoc-menguat

Nah skrg rasanya kita tinggal menunggu siapa wakil dari pemerintah.. Ini kayaknya yg masih blom ada titik terang karena pihak kemenpora kecewa dengan nama2 yg sdh ditunjuk fifa di komite reformasi pssi tersebut.. Karena sebagian besar dari mrka adalah orang2 yg memiliki hubungan kedekatan dengan pssi.. Kalau pemerintah ikut nanti posisi wakil pemerintah disana akan terpojok karena kalah dalam pengambilan keputusan jika lewat mekanisme voting.. Hehe.. http://m.bola.com/indonesia/read/2383578/5-sikap-kemenpora-soal-pengumuman-komite-ad-hoc-fifa

Terus terang saja.. Saya agak kurang paham dengan alasan dari pemerintah diatas.. Kenapa?.. Bukankah dalam surat fifa yg  jg pasti sdh diterima oleh pihak pemerintah tentang penunjukan nama2 tersebut lengkap dengan tugas dan fungsi dari komite adhoc.. Yg selama ini sdh dinanti2 oleh pihak kemenpora dengan selalu bertanya.. Mana tor-nya?? Term of reference-nya harus jelas dulu.. Begitu pak gatot jubir kemenpora selalu bilang ke media dulu..

Nah.. Skrh tor-nya sdh ada dan kalau kita membaca satu persatu poin yg menjadi tugas dan fungsi komite adhoc tersebut.. Saya kok melihatnya bahwa itu smua sudah mngakomodir dari keinginan pemerintah untuk mereformasi pssi.. Misalnya soal gaji pemain yg sering telat dan tidak dibayar oleh klub atau soal hubungan pemain dengan pssi.. Termasuk soal tatakelola yg baik di tubuh pssi.. Kemudian soal  lisensi dan standar klub liga profesonal.. Bahkan soal bagaimana meningkatkan prestasi sepakbola kita di ajang event internasional jg menjadi fokus kerja komite adhoc ini.. http://m.bola.com/indonesia/read/2382920/5-hal-yang-jadi-sasaran-reformasi-tim-ad-hoc-pssi

Jadi pertanyaan kita skrg adalah.. Kalau tujuannya sdh sama.. Sasaran yg ingin dicapai antara pihak pemerintah, pssi dan pemangku kepentingan yg lain sdh tertulis jelas.. Kenapa kok malah berfikir akan terpojok dan harus takut kalah voting?? Apanya yg mw di voting kalau smua pihak keinginannya sama.. Betul atau tidak?..

Kecuali kalau dari masing2 pihak itu ada keinginan tersembunyi yg tidak sesuai dengan arahan fifa misal.. Sekali lagi ini cuma misal loh yaa.. Jangan dianggap serius.. Misal pihak pemerintah ingin agar komite adhoc reformasi itu bisa memaksa anggota pssi untuk menggelar klb dan mengganti pengurus yg ada skrg ini dan sdh diakui oleh fifa.. Hehe..

Kalau spti itu mwnya jelas gak mungkin bisa terlaksana masbroo.. Karena memang yg spti itu tidak diatur dan tidak akan dibahas dalam rapat komite adhoc.. Kalaupun ingin memaksakan kehendak.. Fifa pasti menolak karena akan ada wakil fifa/afc yg akan ikut hadir dan memantau apakah komite bekerja sesuai dengan arahan yg sdh ada atau tidak.. Bukankah begitu cara kita memahaminya masbrooo..??

Salam..

Aldi doank

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline