Lihat ke Halaman Asli

Aldentua S Ringo

Pembelajar Kehidupan

Misi Perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Mission Imposible?

Diperbarui: 30 Juni 2022   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumentasi/Sekretariat Presiden)

Misi perdamaian Jokowi sudah dimulai. Presiden Jokowi berangkat ke Eropa. Presiden Jokowi akan mengikuti pertemuan G7 di Jerman lalu dilanjutkan ke Ukraina dan Rusia. Mungkinkah Jokowi mendamaikan Ukraina dan Rusia yang sedang berperang? Apa motivasi Jokowi harus melakukan misi perdamaian ini?

Sebagai Presidensi G20, peran dan pengaruh Jokowi seharusnya strategis. Namun perlu disadari bahwa perang Ukraina dan Rusia bukan lagi perang antara dua negara Rusia dan Ukraina saja. Di belakang Ukraina NATO dan Amerika ikut terlibat dan membantu logistik dan persenjataan. Ketika NATO dan AS membantu, Rusia semakin marah dan gencar menyerang Ukraina.

Rencana masuknya Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO karena ketakutan dan trauma melihat Ukraina semakin memperrumit keadaan di kawasan Baltik ini. Apakah mungkin mendamaikan Ukraina dan Rusia? Ini menjadi pertanyaan yang pelik yang sulit ditebak. Apakah misi perdamaian mendamaikan Ukraina dan Rusia ini mission imposible? Misi yang tidak mungkin?

Sejak awal Presiden Jokowi dan Kementerian Luar Negeri RI menyadari bahwa ini misi yang sulit. Keadaan tidak normal, konflik sudah besar dan keterlibatan NATO dan Amerika di belakang Ukraina sudah nyata-nyata dan terbuka. China dan Korea Utara mendukung Rusia? Ini juga kuat dugaan bahwa dukungan tertutup dan terselubung dari kedua negara tersebut ada.

Mungkinkah Jokowi mendamaikan Ukraina dan Rusia? Mungkin untuk mendamaikan secara tuntas sangat sulit. Namun misi ini bisa kemungkinan berhasil, bisa juga menjadi misi yang tidak mungkin. Mission imposible. Setidaknya ada tiga kemungkinan hasil dari misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia kali ini.

Misi perdamaian berhasil

Misi perdamaian Jokowi bisa berhasil, jika bisa meyakinkan Zelensky dan Putin betapa pentingnya perdamaian antara dua negara tersebut. Jokowi akan menjelaskan dampak dari perang Ukraina Rusi terhadap negara berkembang.

Krisis pangan dan energi akbiat perang Ukraina dan Rusia ini telah menimbulkan harga pangan dan energi naik tajam. Hal ini sangat memukul negara berkembang dan membuat kemisikinan yang akan meningkat. Solidaritas Ukraina dan Rusia terhadap negara berkembang perlu dibangun dan diyakinkan.

Jika Amerika, Uni Eropa dan NATO menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia dan dibalas Rusia, maka resesi ekonomi dunia akan segera tiba dan semua bangsa akan mengalami kemunduran ekonomi. Jika hal demikian terjadi maka seluruh dunia akan kena dampaknya, bukan lagi sebatas Rusia, Ukraina, Uni Eropa dan Amerika.

Jika Jokowi bisa menyadarkan Rusia dan Ukraina tentang dampak perang tersebut kepada bermiliar orang yang akan terdampak, kemungkinan bisa menghentikan perang Ukraina-Rusia. Jokowi harus bisa meyakinkan Zelensky dan Putin sebagai penyelamat krisis dunia ini. Perang berhenti.

Misi menghasilkan gencatan senjata

Jika tidak berhasil maksimal seperti dalam poin 1 di atas, maka setidak-tidaknya misi menghasilkan gencatan senjata. Hal ini dianggap penting, agar pasokan pangan seperti gandum dari Ukraina dan Rusia bisa masuk lagi menjadi pasokan pangan dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline