Lihat ke Halaman Asli

Aldentua S Ringo

Pembelajar Kehidupan

Sang Presiden Marah Seri 2

Diperbarui: 10 Juli 2020   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semangat Pagi Indonesia.

Sang Presiden Marah Seri - 2.

   "Selamat pagi ke," kata Sang Cucu sambil mengantar kopi kakeknya.

   "Selamat pagi juga," kata Sang Kakek.

   "Kek, ini kabarnya Presiden marah lagi," kata Sang Cucu.

   "Kenapa marah lagi?" tanya Sang Kakek.

   "Dalam rapat terbatas tentang percepatan penyerapan anggaran di Istana Negara. Beliau marah karena masih rendah juga penyerapan anggaran. Seperti marah seri dua," kata Sang Cucu.

   "Wah kalau demo berjilid-jilid, ini marah berseri-seri ya," kata Sang Kakek.

   "Mungkin menterinya juga belum bekerja seperti yang diharapkan presiden. Bahkan menteri pertahanan juga disentil. Diminta supaya menggunakan produk dalam negeri. Bisa dipesan dari PT Pindad, Pt Dirgantara Indonesia dan PT PAL, dan perusahaan lainnya. Jangan semua diimpor. Begitu arahan Presiden," kata Sang Cucu.

   "Wah, bisa juga peringatan itu ya, berarti hampir semua menteri kena peringatan ya," kata Sang Kakek.

   "Ini peringatan lebih keras soal WFH. Jangan WFH berasa cuti. Kerja dari rumah jadi seperti cuti. Kerjanya tidak boleh ordinary harus extra ordinary. SOP nya juga hanya biasa saja, harus SOP Shortcut atau Smart Shortcut. Beliau mengapresiasi perbaikan kinerja menteri setelah marah seri pertama 18 Juni 2020 yang lalu, tapi presiden belum puas," kata Sang Cucu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline