Lihat ke Halaman Asli

Aldentua S Ringo

Pembelajar Kehidupan

Sang Penyiram Air Keras

Diperbarui: 16 Juni 2020   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semangat Pagi Indonesia

Sang Penyiram Air Keras.

   "Selamat pagi kek," sapa Sang Cucu sambil meletakkan kopi kakeknya.

   "Selamat pagi juga," jawab Sang Kakek.

   "Kenapa sih tuntutan terhadap Sang Penyiram Air Keras ini diributin?" tanya Sang Cucu.

   "Biasalah, ini zaman heboh. Apalagi menyangkut orang tertentu pasti dibuat heboh," jawab Sang Kakek.

   "Inikan penyiram dan pemboncengnya sama-sama dituntut satu tahun, katanya ini terlalu ringan," kata Sang Cucu.

   "Apa ukurannya terlalu ringan atau tidak ringan?" tanya Sang Kakek.

   "Yang disiram air keras ini kan penyidik KPK kek. Makanya dia meminta presiden turun tangan menangani ini," kata Sang Cucu.

   "Hukum itu tidak pandang bulu. Semua warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan. Mau penyidik KPK, mau Ketua KPK, mau menteri itu semua sama di hadapan hukum," jawab Sang Kakek.

   "Penyidik KPK itu kan orang penting kek. Tugas mereka kan memeriksa para koruptor di negeri ini. Wajar dong mereka menganggap diri orang penting," kata Sang Cucu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline