Lihat ke Halaman Asli

Aldentua S Ringo

Pembelajar Kehidupan

Memuji di Depan Umum, Mengkritik dengan Bijak

Diperbarui: 13 Juni 2020   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memuji Di Depan Umum, Mengkritik Di Tempat Tertutup.

Dua orang pengusaha sedang bercakap-cakap di sebuah warung kopi. Mereka berteman sejak mahasiswa dan kini mereka menjadi pengusaha. Pengusaha  Tuan Angkuh dan Tuan Budiman. Angkuh  menjadi pengusaha meneruskan usaha orang tuanya. Budiman menjadi pengusaha atas rintisannya sendiri.

Angkuh mengelola perusahaan ingin seperti orang tuanya. Meneruskan usaha dengan orang yang sama dan bisnis yang sama, metode yang sama.

Budiman mulai  bekerja di perusahaan orang lain. Setelah lima tahun dan berpindah setiap tahun. Dia rupanya belajar di lima perusahaan sejenis untuk menemukan bagaimana mengelola perusahaan dengan baik.

Angkuh bercerita tentang kesulitannya menangani para karyawannya sekarang ini. Semangat kerja rendah, kalau ditinggal pergi, semua malas. Pendek cerita produktivitas pekerjanya rendah. Banyak tuntutan dan pengaruh serikat pekerja sangat kuat.

Budiman bercerita santai-santai saja. Tidak ada masalah yang terlalu berat. Masalah selalu ada, tapi semua bisa diselesaikan dengan baik bersama karyawan.

Mereka berdiskusi tentang cara dan mekanisme penyelesaian masalah yang selalu ada di perusahaan masing-masing. Inti perbedaannya dan salah satunya adalah bagaimana menghargai pekerja.

Angkuh selalu mempermalukan yang salah di depan umum sesama karyawan. Memuji di tempat tertutup. Jarang memberikan apresiasi dan hadiah kepada pekerjanya.

 Budiman selalu membuat acara pemberian penghargaan pekerja terbaik setiap bulan. Memberikan hadiah kecil dan pujian  di tempat umum pertemuan semua pekerja. Kalau ada pekerja yang malas atau bermasalah, dia memanggilnya ke ruangannya. Dinasehati, dikritik dan diberikan pengarahan. Akhirnya bekerja dengan baik.

Ternyata, hasil kesimpulan pertemuan mereka merumuskan betapa pentingnya memahami momentum waktu dan tempat  memberikan pujian dan hukuman ke pekerja kita.

Memberikan pujian di tempat umum membuat pekerja bangga dan menambah semangat kerja dan produktivitasnya. Sebaliknya memberikan hukuman di depan umum akan mempermalukan mereka dan akan menurunkan semangat kerja dan produktivitas kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline