Lihat ke Halaman Asli

Aldentua S Ringo

Pembelajar Kehidupan

Sang Penjemput Paksa Jenazah Covid-19

Diperbarui: 11 Juni 2020   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semangat pagi Indonesia

Sang Penjemput Paksa Jenazah Covid-19.

   "Selamat pagi kek?" sapa Sang Cucu sambil membawakan kopi Sang kakek.

   "Selamat pagi. Terima kasih kopinya," kata Sang Kakek sambil menerima kopi dari cucunya.

   "Baca berita apa di koran kek?" selidik Sang Cucu.

   "Ini berita hangat di Koran dan TV tentang gerombolan penjemput paksa jenazah covid-19," jawab Sang Kakek.

   "Kenapa kakek menyebut gerombolan penjemput paksa?" tanya Sang Cucu.

   "Mereka datang bergerombol dan bukan keluarga. Ini ada di Makassar. Mereka bergerombol dan seakan sambung menyambung dari empat rumah sakit," kata Sang Kakek.

   "Jangan-jangan ada yang mengorganisir itu kek?" kata Sang Cucu.

   "Memang ini patut dicurigai dan patut diduga ada yang menggerakkan. Karena keluarga inti jenazah disingkirkan dan keluarga inti tidak mengenal mereka. Jumlahnya banyak sampai pejabat serta sekuriti rumah sakit kewalahan menghadapi mereka," jelas Sang Kakek.

   "Kenapa Polri dan TNI tidak segera menangkap mereka?" tanya Sang Cucu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline