Lihat ke Halaman Asli

Aldentua S Ringo

Pembelajar Kehidupan

Sang Covid-19 dan Kerusakan Sosial

Diperbarui: 16 April 2020   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cucu membawa kopi kakeknya ke ruang tamu tempat kakeknya sedang menonton TV yang menyiarkan  perkembangan Covid 19. Dia lalu meletakkan kopi diatas meja.

   "Ini kopinya kek."kata cucu

   "Terima kasih."kata kakek

   "Lagi nonton apa kek?"

   "Ini masalah PSBB."

   "Apa itu PSBB?"Tanya cucu.

   "Pembatasan Sosial Berskala Besar. Pembatasan sosial ini harus ketat, sebab masih banyak orang tidak peduli tentang penyebaran Covid 19 ini. Masih ada yang membuat pesta. Ngumpul di warung dan bahkan ada yang masih balap liar. Ada anggota DPRD yang tidak mau diperiksa dan marah-marah. Ada yang tidak mau diingatkan perawat untuk memakai masker dan marah-marah."kata kakek.

   "Jadi dengan PSBB ini akan semakin ketat pembatasannya ya kek?"

   "Ya."

   "Lalu bagaimana dong orang bertemu kangen kek? Kan kita suka ngumpul, guyub. Kan  ada pepatah mengatakan, 'mangan ora mangan asal ngumpul'. Jadi ngumpul itu penting."kata cucu.

   "Ya. Ngumpul dan guyub itu penting, tapi Covid 19 tidak akan pernah berhenti kalau kita tidak menyetop ngumpul dan melakukan PSBB ini."kata kakek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline