Lihat ke Halaman Asli

Alda Putri

nice to now you

Covid-19 Bukan Halangan untuk UMKM Batik Terus Bergerak Maju

Diperbarui: 31 Agustus 2021   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyuwangi (31/08/2021) - Universitas Jember pada bulan Agustus melakukan kegiatan kemasyarakatan berupa KKN BTV III (Kuliah Kerja Nyata Back to Village III). KKN Back to Village III ini memiliki periode yang paling singkat dibandingkan dengan KKN BTV sebelumnya yakni hanya 1 bulan 5 hari yang sebelumnya dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari tanggal 11 Agustus sampai 10 September, dengan menawarkan 5 topik:

1. Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19

2. Program Inovasi Tehnologi/informasi Dalam Penanganan Covid19

3. Program Pemberdayaan Bumdes/jaring Pengaman Desa Penanganan Covid19

4. Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid19

5. Program Penanganan Stunting Dan Aki Akb.

KKN ini dilakukan guna memberikan pengalaman pengabdian kepada lingkungan sosial dalam memberdayakan masyarakat terlebih disituasi pandemi COVID-19.

Salah satu mahasiswa Universitas Jember yaitu Alda Putri Maulidini dari KKN BTV III Kelompok 10 dengan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng memberikan dampak positif terhadap salah satu usaha batik di Desa Singotrunan yang selama pemberlakuan PPKM melakukan peliburan karyawan dan penurunan pesanan. 

Pandemi COVID-19 mengakibatkan pemerintah mau tidak mau melakukan PPKM hingga level 4 hal ini membuat usaha kecil kesusahan dalam menjalankan usahanya, Batik Singotrunan mengalami masalah dalam mengelola produksi dan pemasarannya dikarenakan PPKM yang mengakibatkan diliburkannya para karyawan dalam tahap promosi juga pemilik UMKM tidak melakukan promosi secara online melalui media sosial dan hanya mengandalkan status wa dan titip ke beberapa toko saja.

Batik yang diproduksi juga tergolong general sehingga terdapat banyak saingan pada batik tidak ada tambahan value pada produk yang dapat meningkatkan nilai jual juga diferensiasi produk, hal ini menyulitkan pemilik UMKM karena usaha yang Batik Singotrunan miliki tergolong kecil sehingga perputaran uang sangat diperlukan untuk penyetokan bahan baku. Pada Batik Singotrunan kegiatan yang dilakukan Alda mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember terdapat 3 proker (program kerja) untuk membantu mitra sasaran dalam mengembangkan usaha di masa pandemi COVID-19 pada era digitalisasi.

Disimpulkan bahwa Alda akan menjalankan program KKN di Singotrunan dengan mitar UMKM Batik Singotrunan melalui kegiatan yang membantu dalam tahap peningkatan nilai produk dan pemasaran (promosi), hal pertama yang dilakukan guna melaksanakan program KKN adalah meminta perizinan kepada pihak pemerintah Singotrunan dan diskusi dengan sasaran terkait proker KKN yang akan dijalankan selama sebulan kedepan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline