Tujuan dari penulisan laporan hasil obseravasi ini adalah sebagai bukti telah melakukan Studi Lapangan dan sebagai syarat untuk memenuhi nilai Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu, laporan hasil observasi ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengembangan Masyarakat melalui UMKM Tempe bagi para pembaca dan tentunya juga bagi penulis. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak M. Jufri Halim, S.Ag., M.Si. selaku dosen mata kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Pengembangan masyarakat menjadi sebuah proses restrukturisasi masyarakat dengan cara menawarkan pola-pola swadaya-partisipasif dalam mengelola dan mengorganisasikan kehidupan sosial-ekonomi sehingga akan lebih memungkinkan mereka memenuhi kebutuhannya sendiri dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Dan kegiatan pengembangan masyarakat ini biasanya akan berlangsung dalam sebuah kelompok, satuan sosial atau organisasi kemasyarakatan seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pada konteks tersebut, pengembangan masyarakat sebagai suatu proses dan aksi sosial, umumnya ini akan melibatkan warga masyarakat sebagai organisator secara mandiri dalam merencanakan, menjalankan, menentukan kebutuhan, dan memecahkan permasalahan individual maupun masyarakat.
Pengembangan masyarakat adalah upaya mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip keadilan sosial dan saling menghargai. Inti dari pengembangan masyarakat adalah mendidik, membuat anggota masyarakat mampu mengerjakan sesuatu dengan memberikan kekuatan atau sarana yang diperlukan dan memberdayakan mereka. Maka dari itu juga kegiatan pengembangan masyarakat ini difokuskan pada upaya menolong orang-orang lemah yang memiliki minat untuk berjuang dalam hidupnya dan merubah kehidupannya menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Dapat saya simpulkan bahwa pengembangan masyarakat adalah gerakan yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan seseorang dalam memberdayakan kehidupannya yang sebelumnya. Pengertian dari pemberdayaan sendiri adalah suatu proses mengembangkan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar-menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan. Selain itu definisi dari pemberdayaan masyarakat adalah memberikan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan kepada warga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan masa depan mereka sendiri dan berpartisipasi pada upaya mempengaruhi kehidupan dari kelompoknya. Inti dari pengertian pemberdayaan masyarakat adalah strategi untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat, dengan tujuan memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/ketidakberdayaan.
Salah satu dari memberdayakan masyarakat itu dengan melalui UMKM guna membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan berbisnis. UMKM menjadi salah satu fokus pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu UMKM yang cukup populer adalah usaha memproduksi tempe. Oleh karena itu, saya melakukan observasi pada hari Selasa tanggal 27 Juni 2023 tentang pengembangan masyarakat melalui UMKM Tempe di daerah Cipondoh, Kota Tanggerang dengan mewawancarai Ibu Pundaria selaku yang mempunyai UMKM Tempe tersebut. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengembangan usaha tersebut dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka.
UMKM Tempe merupakan sebuah usaha kecil yang berfokus pada produksi dan penjualan tempe. Usaha ini didirikan oleh kelompok masyarakat setempat yang memiliki minat dan keterampilan dalam pembuatan tempe. UMKM Tempe yang Ibu Pundaria punya telah beroperasi selama kurang lebih 20 tahun dan menjadi salah satu pilihan utama masyarakat setempat untuk membeli tempe. Bahkan UMKM Tempe yang dimiliki oleh Ibu Pundaria per-harinya bisa menghasilkan 1 kwintal tempe.
Observasi yang saya lakukan ini dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti lokasi, produksi tempe, omset, penjualan, strategi pemasaran, dukungan dari pemerintah, dan partisipasi serta pengaruh masyarakat terhadap pengembangan UMKM tempe ini. Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi langsung, dan studi kepustakaan terkait pengembangan UMKM Tempe.