Lihat ke Halaman Asli

KKN-DR IAIN Kediri 2021: Pemahaman Anak tentang Covid-19

Diperbarui: 14 Agustus 2021   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OPINI - Beberapa waktu terakhir, peningkatan angka kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 pada anak-anak yang semakin melonjak. Lonjakan kasus Covid-19, terutama di kalangan anak-anak, sebagian besar terjadi karena munculnya varian delta dari virus Corona. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memang menemukan kecenderungan varian Delta menyerang anak di bawah usia 18 tahun. Data dari tim Gugus Tugas Covid-19, jumlah anak yang positif Covid-19 hingga 13 Juli 2021 menunjukan sekitar 328 ribu anak berusia 0 – 18 tahun terkonfirmasi Covid-19. Sementara, data dari data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mencatat setidaknya satu dari delapan kasus Covid-19 terjadi pada anak. 

Lalu seberapa paham anak-anak tentang covid-19?

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19. Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita COVID-19 tanpa mengenakan masker. 

Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah tertularnya Covid-19 yaitu selalu memakai masker saat berpergian, rajin mencuci tangan, menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. 

Orang dewasa bisa memahami itu semua dengan tanggap tetapi tidak untuk anak-anak. Mereka tetap bermain dengan temannya tanpa protokol kesehatan. Sekolah daring menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka karena bisa setiap saat bermain dengan temannya. 

“covid-19 atau corona itu virus kak, yang bikin orang meninggal cepat karena sakit batuk sama pilek aja lo” ujar Azzam salah satu anak yang ikut mini class.

“lebih enak sekolah daring kak, bisa bermain layang-layang dari pagi”, ujar Kafi salah satu anak SD ditempat KKN. 

Selain itu ada yang hanya memahami sedikit tentang arti covid-19, bagi mereka covid-19 tidak berbahaya hanya memakai masker saat keluar rumah dan banyak polisi berjaga dijalanan.  

Tetapi ada juga yang paham betul bagaimana bahaya covid-19 saat menyerang tubuh, ia adalah anak salah satu tenaga kesehatan yang gugur dalam berjuang. Ia sangat takut dengan covid-19 jadi ia selalu menasihati temannya yang tidak memakai masker saat keluar rumah.

Jadi, tidak semua anak memahami bahaya covid-19 dan penerapan protokol kesehatan yang tepat. Pembelajaran daring ini belum bisa terealisasi efektif kepada mereka karena banyak hal salah satunya kurang pendampingan dari orang tua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline