Lihat ke Halaman Asli

Diguncang Lebih dari 160 Kali Gempa Susulan, Puluhan Ribu Rumah di Cianjur Rusak

Diperbarui: 22 Desember 2022   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CNBC Indonesia/Andrean Kristianto 

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat hingga tanggal 24 November 2022 Cianjur telah diguncang 161 kali gempa susulan, akibat dari pergeseran sesar Cimandiri.

Gempa tektonik yang dihasilkan dari pergeseran sesar Cimandiri ini telah berdampak kerusakan yang cukup signifikan di Cianjur. Dari 32 kecamatan hampir 50 Persen terdampak bencana Gempa bumi ini, hingga kini tercatat ada 15 kecamatan yang terdampak.

"Kecamatan yang terdampak bertambah daripada kemarin sore, sekarang ada 15 kecamatan. Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Mande, Cipanas, dan Haurwangi," jelas Suharyanto, di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur yang diikuti secara daring, Rabu (23/11/2022).

Menurut kepala BNPB, Suharyanto, telah merincikan data, bahwa telah ditemukan puluhan ribu rumah terdampak kerusakan akibat gempa tektonik berkekuatan 5.6 Sr ini.

"Rumah rusak 56.320 rumah, rumah rusak terdiri dari rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641, rumah rusak ringan 22.090 rumah tentu ini akan terus diverifikasi," kata Suharyanto saat konpers, Rabu (23/11/2022).

Suharyanto mengatakan pendataan rumah rusak ini dilakukan oleh RT/RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas, hingga kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Selain itu, ada dari tim Kementerian PUPR turut mendata rumah warga yang rusak.

Selain merusak ribuan rumah, gempa dengan magnitudo 5,6 itu juga merusak sejumlah fasilitas umum. Suharyanto menjelaskan ada 31 gedung sekolah, 214 rumah ibadah, serta 13 bangunan perkantoran rusak akibat lindu yang mengguncang pada Senin siang, 21 November 2022.

BNPB saat ini sudah menyediakan 14 titik posko pengungsian utama. Suharyanto menjelaskan di posko-posko yang disiapkan BNPB tersebut sudah tersedia tenda dan dapur umum bagi warga.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline