Lihat ke Halaman Asli

Jejen Al Cireboni

Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Sahabat Petani & Jamur Kardus di Pekan Nasional Petani dan Nelayan XV 2017 di Aceh

Diperbarui: 25 April 2017   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua KTNA kab. Majalengka Jabar sebelah kanan memakai kaos hitam| Dokumentasi pribadi

PekanNasional yang juga berisi gelaran pameran agribisnis ini rencananya bakal dibuka langsung oleh Presiden Jokowi. Penas kali ini mengusung tema “Melalui PENAS Petani dan Nelayan XV 2017 kita mantapkankelembagaan tani nelaya dan petani hutan sebagai mitra kerjapemerintah dalam rangka kemandirian, ketahanan dan kedaulatan panganmenuju kesejahteraan petani nelayan Indonesia”. Menurut KepalaBadan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan,yang diwakili oleha Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian pada rapatkoordinasi persiapan penyelenggaraan PENAS ini mengatakan, kegiatanini merupakan forum pertemuan yang telah berlangsung sejak tahun 1971serta menjadi bagian yang sangat strategis dalam upaya membangunkesepaham diantara berbagai stakeholder sektor pertanian maupunperikanan.

“Kegiatanini adalah wadah kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasiserta pengembangan kemitraan dan jejaring kerjasama antara petani,nelayan, petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak swasta danpemerintah”, ujarnya. Diharapkan, dari kegiatan PENAS XV 2017ini, gairah sektor pertanian mampu semakin membangkitkan semangatmenuju kemandirian, ketahanan serta kedaulatan panganIndonesia.(Sumber Nusakini.com)

Kali ini kota Cirebon akan mengirimkan dan kembali memamerkan suatu temuan yang ditulis oleh ketua KTNA kota Cirebon yaitu Bapak Enjo Suharjo . Jamur kardus ya itulah yang akan dipamerkan dan merupakan ciri khas dari petani kota Cirebon. Dan keahlian Bapak Enjo Suharjo sudah diketahui oleh banyak kalangan karena beliau selain menulis tentang jamur juga katif memberikan pelatihan budidaya jamur kardus diberbagai kalangan.

Ahli jamur kardus ini juga akan membawa sahabat petani yaitu POC Biogan & Insektisda Organik Libas , sahabt petani yang lama tertidur akibat mengikuti mega proyek singkong untuk bioetahnol kini kembali bangkit dan diperekanlakan lagi oleh ketua KTNA kota Cirebon, karena baik biogan dan libas telah dibuktikan langsung oleh Bpk. Enjo sendiri , POC Biogan membuat jamur lebih cepat panen dan hasilnya lebih banyak, bahkan Bpk. Enjo bilang kalau ternyata Berat dari jamur nya itu lebih berat dari berat media jamurnya.

Begitu juga dengan permasalahan serangga yang ada dikumbung jamur dan kandang ayam atau juga di kandang  kambing yaitu serangga yang dinamakan oleh orang Cirebon "Kremeki" atau lebih dikenal juga dengan "Mreki " ternyata bisa di basmi dengan ramah lingkungan dan aman dengan insektisida organik Libas buatan Bpk. Ir. Sujadih Kangoloh dan  menantunya . Dan ini adalah penemuan no1 yang di buktikan oleh Bpk. Enjo sebagai ketua KTNA kota Cirebon, dan bisa membantu petani dan peternak yang lain seluruh Nusnatara yang memiliki permasalahan dan tidak nayaman ada di kumbung jamur, kandang ayam, dan kandang ternak karena keberadaan mreki ini.

Biogan sudah terbukti luar biasa baik dari cerita yang memakainya maupun dari berita-berita lama yang dimuat oleh media massa cetak pada tahun 1998an dan 2002an, bahkan pernah dilibatkan dalam proyek nasional KKP dan sukses besar. Dan pernah akan mengikuti mega proyek sigkong untuk bioethanol tapi sayang yang ini tidak terealisasi bahkan mebuat biogan dan libas tertidur lama.

Biogan terbukti menyuburkan berbagai tanaman baik padi, palawija,sayuran, bunga-bungaan bahkan tanaman tahunan atau tanaman keras, buah-buahan dan juga jamur ,karena didalam poc biogan itu terdapat unsur-unsur makro dan mikro serta berbagai hormon yang dibutuhkan oleh tanaman, makanya sangat masuk akal kalau tumbuhan yang memakai biogan sebagai pupuk tambahannya akan meningkatkan produksi dan ujungnya akan meningkatkan penghasilan petani itu sendiri.

Banyak POC yang beredar di masayarakat dan di Nusanatara ini tapi sayang yang membuatnya itu bukan dari petani makanya lebih memainkan segi harga karena hanya mencari keuntungan semata produknya bagus tapi harganya selangit dan ujung-ujungnya memainkan bisnis MLM .  Yang ujung-ujungnya ya petani sendiri yang jadinya mahal membelinya, karena bukan murni membeli produk tapi membeli sebuah bisnis . ya itulah pinta-pintar marketingnya saja. Dan banyak produk pocnya biasa saja tapi kehebatan marketingnya malh lebih terkenal.

Karena harganya mahal maka praktisi pertanian menganggap POC itu cuman menipu mereka memberikan formula  pembutan POC seperti PT. Tani Nelayan Indonesia mereka memberikan eduksi membuat POC+ sendiri karena tidak ingin tergantung dengan POC yang harganya  mahal , yaitu molase + EM4 . Tapi ya bis kita lihat hasilnya paling cuman menghijaukan saja tapi tidak menambah hasil produksi pertanian itu sendiri.

Begitu juga dengan POC dilapangan yang harganya murah meriah, yang konsentarasi di penghijauan dan cepatnya pertumbuhan, memasukkan 30% lebihnya itu isinya unsur N , yang bukan rahasia unsur N ini adalah unsur yang berperan sebagai menghijaukan dau dan untuk pertumbuhan tanaman, tapi karena kurang berimbang kena tiupan angin ya jadinya roboh, atau karena kebanyakan unsur N maka padi pun kena penyakit kresek. Dan ujung-ujungnya petani sendiri yang  merugi cerita untuk menambah hasil panen malah jadinya menambah biaya lagi karena masalah ini.

Ketergantungan dan harga mati untuk petisida kimia yang jitu membunuh hama adalah jamnan sukses panen tapi sayangnya  hama itu mampu beradaptasi dan lebih kuat terhadap peptisida kimia , dan  ujung-ujungnya adalah mengoplos berbagai macam peptisida kimia atau menjadwalkan penyemprotan peptisida kimia bergantian merek. Dan bisa kita lihat berpa biaya tambhan buat sukses panen? Juga bagaimana dengan keseimbangan lingkungan & pencemaran lingkungan ? Dan apakah padi dan besrnya ini benar-benar sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline