Remaja belasan tahun itu terduduk lesu dipinggir kolam bundaran tugu. Namanya Bian. Kelas XII SMK. Tangan kirinya memegang kaleng minuman beer Heineken, tangan satunya lagi memegang rokok. Dia sebenarnya sudah menghabiskan 4 kaleng bir dikos-kosan temannya. Ketika teman-temannya sudah pada mabuk, muntah dan terkapar hingga tidur dikosan tersebut, dia memilih pulang. Dia belum mabuk, masih kuat. dia ambil satu kaleng lagi untuk teman diperjalanan pulang. Tapi dia pilih berhenti di bundaran, tidak pulang. Dia duduk menyendiri di tepi kolam. wajahnya pucat dan tampak kusut. Pikirannya kacau. Dia terkenang Mita. Kekasih baik hati yang telah memutuskan hubungan dengannya. Bahkan kini Mita sudah punya kekasih baru. Foto mesra mereka terpampang nyata di Instagram Mita. Semua karena salahnya, karena saat berpacaran dengan Mita, dia juga backstreet dengan Vina, seorang cewek yang dia kenal sewaktu ikut dugem dengan teman-temannya. Vina bekerja di sebuah bank swasta, umurnya 3 tahun lebih tua dari Bian. Vina seksi, gaul dan mengerti kebutuhan Bian. Sedang Mita malaikat baik hati yang banyak merubah dirinya.
Ya, Mita lah yang berhasil merubahnya dari lelaki brengsek menjadi agak bener. Sudah mulai rajin sekolah, tidak sering cabut dan dugem mulu, sudah mulai mengurangi minum berakhol dan merokok. Bian bersyukur masih ada wanita baik-baik yang mau menjadi kekasihnya. Padahal semua tahu dia itu brengsek, tapi Mita tidak peduli ketika semua temannya melarang berpacaran dengan Bian. Mita terus membela dirinya. Itu yang membuat perlakuannya beda ke Mita. Dia hormat, dia sayang, dia nurut. Tidak pernah memperlakukan Mita macam-macam.
Namun, karena jiwa brengseknya masih ada, apalagi teman-temannya masih ngajak. Bian belum bisa meninggalkan kehidupan malamnya. Dia belum mampu mengendalikan nafsunya. Dia backstreet dengan Vinapun, lebih kepada hanya untuk pemenuhan nafsunya. Bian menutupinya dengan rapi, tidak ada postingan di IG,SW dan medsos yang dia miliki tentang Vina. Teman-temannya pun pandai menyimpan rahasia sebab sudah menjadi satu syarat di komunitas mereka untuk menjaga rahasia masing-masing anggota. Vina sendiripun tidak peduli,Bian mau pacaran pasang dua, tiga terserah. Yang pasti ketika dia butuh Bian harus ada. Deal.
Awalnya dia puas main dua kaki. Dengan Mita, Bian berlakon sebagai lelaki penurut, sopan dan tidak aneh-aneh. Jangankan minta peluk cium layaknya orang pacaran, memegang tangan Mita saja dia selalu minta izin dulu seperti akan akan menyeberangi jalan dan sebagainya. Percintaan mereka lebih kepada diskusi dan merancang masa depan. Mita gadis baik-baik yang selalu akan dia jaga.
Hingga badai itu datang. Vina kekasih backstreet nya bertingkah, karena sudah lama tidak diberi jatah. Bian asyik jadi anak baik, menemani Mita. Kadang ke perpustakaaan daerah, mengantarkan Mita les nari. Ikut pengajian bersama Mita. Karena kesibukan baiknya itu dia sedikit lengah dengan Vina. Vina meradang karena permintaannya untuk nonton, dugem dan minum di cafe sering ditolak Bian halus dengan alasan sekolah.
Malam itu Vina memaksa, kemauannya harus dituruti. Akhirnya Bian mengerti, dia paham sekali bagaimana Vina. Bian menjemput Vina ke kosannya. Namun seperti yang sudah diduga Bian, malam itu Vina ingin "main-main" dulu sebelum keluar dugem, karena sudah terlalu lama tidak berjumpa Bian. Bianpun menuruti. dinding kos dan denting jam di kamar Vina menjadi saksi pertempuran mereka yang buas. Setelah puas, baru mereka pergi dugem.
Di saat sedang dugem itulah petaka terjadi, Mita menelpon minta dijemput segera dirumah temannya tempat dia belajar kelompok karena motornya tak bisa hidup. waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 malam. Mita takut dimarah sama ortunya. Bian meminta izin ke Vina pura-pura ada keperluan mendadak dan berjanji akan kembali lagi. Vina menyetujui, tanpa disadari Bian, Vina ternyata lagi gabut dan menggunggah story percintaan hebat mereka di kosan tadi dan mentag dirinya di story instagram. Kebetulan Mita pas pula membuka IG nya sambil menunggu Bian datang dan ketahuanlah semua.Pertengkaran hebatpun terjadi. Dan malam itu Mita memutuskannya dengan berderai air mata.
Malam semakin larut. orang-orang yang duduk-duduk di tugu bundaran, sudah berangsur berkurang. Bian meremas rambutnya.
Dia tidak bisa move on dari Mita. Namun dia juga tidak bisa marah kepada Vina, kekasih backstreet nya, walau sudah ingkar janji mengenai hubungan mereka. Pikirannya selalu Kepada Mita. Walau sudah putus komunikasi tapi dia masih bisa menstalk nya. Dan dia sangat cemburu ketika mengetahui Mita sudah punya cowok lain. Dan cowok itu dia kenal sekali, sama bejatnya dengan dirinya. Dia khawatir keluguan Mita akan dimanfaatkan oleh cowok itu. Bian risau dan gusar. Dia ingin Mita segera putus dengan cowok itu. Tapi bagaimana caranya. Jalan sudah sepi. Akhirnya Bian memilih pulang ke kosan Vina.
***
Vina melihat Bian kusut sekali. "Kenapa sayang? Tanya Vina. "Mandi dulu gih." Kata Vina. Bian pun mandi, Vina sudah memasakkan mie rebus untuknya. Mereka makan bersama. Bian akui Vina romantis dan penyayang. Vina mengecup bibirnya lembut. Bianpun tak kuasa menahan nafsu. kelelakiannya bangun. Mengeras . Bian menyambut kecupan Vina dengan rakus, bibir Vina dikulum hebat dan Merekapun hanyut dalam kenikmatan durjana. Begitulah vina, membuat dia tidak bisa lepas dari Vina. Kehidupan bebasnya, membebaskan nya sejenak dari masalah hidupnya.
Paginya ketika Vina berangkat kerja, Bian masih tidur di kosan Vina. Namun nasi goreng dan susu hangat sudah di siapkan Vina untuknya.Itulah yang juga membuat Bian sering tidur di kosan Vina, bila dia lagi gabut dan ingin melepas kegabutannya. Kehangatan Vina sangat memacu adrenalinnya. Sedang dengan Mita dia tidak berani macam-macam. Sangat hormat. setelah mandi dan sarapan, Bian stalk lagi medsos Mita. Hatinya hancur berkeping. Mita yang selalu dia jaga, dan tidak pernah posting foto pacaran mereka dulu. Kini Mita terlihat sangat hobi posting foto mesra dengan cowok barunya. Mita nya tak lagi seperti dulu. Medsos nya terpampang foto-foto mesra mereka bahkan sudah keterlaluan. Mita berubah!