Libur Natal dan tahun baru ini penulis membawa anak dan istri berlibur ke Singapura. Ini kali kedua penulis ke Singapura. Sebelumnya waktu masih bujang sepuluh tahun yang lalu bersama rombongan kantor. Biar tak ribet, Penulis memilih menggunakan jasa tour travel via Batam ke Singapura paket One Day Tour Singapore dengan biaya Rp. 650.000/orang, itu semua sudah termasuk tiket PP ferry batam-Singapura, transportasi dan makan siang selama disana. Pemesanan cukup dengan mengirimkan foto pasport ke pihak travel.
Info dari travelnya pada hari keberangkatan berkumpul di pelabuhan paling lambat pukul 06.45 WIB, karena jadwal berangkat dari pelabuhan Ferry Batam Center pukul 7.40 WIB ke Singapura. Karena berangkat pagi tentunya kami menginap dulu di Batam.
Kami memboking hotel Harris yang persis di samping pelabuhan batam center, karena bisa tinggal jalan kaki saja ke pelabuhan tetapi setelah dapat info dari kawan yang pernah menginap disana tidak ada kolam renang anaknya, yang ada hanya kolam renang untuk dewasa akhirnya kami batalkan dan menginap di Harmoni One Hotel hotel bintang empat yang berjarak sekitar 700 m dari pelabuhan.
Untuk mendapatkan kamar mewah dengan harga murah kami menggunakan aplikasi traveloka. Kami beruntung dapat kamar kelas junior suite dengan harga hanya 400 an ribu. murah banget coy...! Kamarnya luas dibanding kamar standard. Kami mengambil dua malam karena nanti kembali dari Singapuranya nanti sesudah magrib.
Pagi jam 6.00 WIB kami sarapan dulu di hotel. Pukul 6.30 kami menanyakan taksi ke pihak hotel kata nya kalau pagi begini agak lama menunggunya, mereka menyarankan menggunakan grab, kami lalu menghubungi pihak travel dulu sebelum menggunakan aplikasi grab, rupanya pihak travel bersedia menjemput karena hotelnya dekat dengan pelabuhan, lima menit kemudian kami sudah dijemput pemilik travelnya dan diantar ke pelabuhan.
Di pelabuhan kami peserta tour dikumpulkan, semua berjumlah lima belas orang dewasa dan lima anak-anak. Rupanya peserta tour ini tidak berasal dari satu travel tapi dari beberapa travel yang disatukan dengan didampingi dua orang tour gate dari Batam. Tujuannya untuk mengurangi biaya operasional setiap travel di Singapura nanti, dengan begini mereka cukup sewa satu buah bus atau dua buah minivan saja di Singapura untuk dipakai bersama. Kompak juga travel-travel ini. Pantesan setiap hari selalu ada jadwal One Day Tour Singapura ini.
Kami diberikan tiket kapal Majestik dan diminta dicocokkan dengan pasport dan KTP, karena kalau ada perbedaan antara nama dan tanggal lahir serta nomor pasport di tiket dan paspor atau nama di paspor berbeda dengan di KTP maka tidak akan bisa masuk Singapura dan dikembalikan ke Batam. Kalau sudah demikian alamat tidak bisa lagi masuk singapura sampai kapanpun. Ada dua orang yang namanya kurang huruf lalu diperbaiki tiketnya. Untung teliti.
Jika sudah cocok semua lalu ditanda tangani. Kami lalu diarahkan oleh tour gatenya ke pintu imigrasi keberangkatan untuk cap paspor. Ternyata sudah ramai yang antri. Diruang tersebut dilarang foto-foto, menelepon atau menerima telepon dan harus tertib. Setelah selesai kita diarahkan masuk kapal.
Untuk One day tour ini janganlah membawa banyak barang, seperti koper besar, baju ganti, berbotol-botol air mineral atau Nasi Padang. Karena akan merepotkan dan tak ada waktu untuk ganti baju. Cukup bawa satu tas sandang berisi dompet, satu botol minuman, tisu basah, dan roti untuk sarapan di kapal jika tidak sempat sarapan serta keperluan bayi atau anak bagi yang membawa anak-anak. Jika belum sarapan bisa juga pesan pop mie dikapal dengan harga Rp. 15 ribu. Lama perjalanan dengan Ferry Batam --Singapura adalah satu jam.
Sesampai di pelabuhan harbourfront center Singapura, kita langsung antri di keimigrasian Singapura. Akhir pekan atau waktu libur bisa antri berjam-jam. Ditempat ini sama tidak boleh foto-foto atau menelepon, lagian mau telpon bagaimana sinyal kartu telkomsel sudah hilang. Hehe. Setelah antri satu jam tiba giliran Penulis, karena dilihat petugasnya dari cap paspor sudah pernah ke Johor- Malaysia enam bulan yang lalu tidak banyak pertanyaan dari petugas imigrasinya yang berbahasa melayu.
Hanya ditanya apa tujuan ke Singapura. Penulis jawab membawa keluarga jalan-jalan. Selesai. Tidak ditanya KTP dan segala macam. Berbeda dengan istri penulis yang dimintai KTP. Sayang dijawab oleh istri ketinggalan di kamar hotel karena terpengaruh kawannya jika ditanya KTP bilang saja tinggal nanti takutnya ditanya macam-macam. Akhirnya karena tidak menunjukkan KTP, Istri di gelendang petugasnya masuk kantor imigrasinya. Rasain dah...!